Minggu, 5 Oktober 2025

Dorong Stabilitas Harga, PB SEMMI Harap Gerakan Pangan Murah Polri Jadi Program Berkelanjutan

Gerakan Pangan Murah (GPM) Polri dilaksanakan serentak di 475 lokasi se-Indonesia bekerja sama dengan Polri, Perum Bulog, TNI, dan pemerintah daerah.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Erik S
Istimewa
HARGA PANGAN - Bendahara Pengurus Besar serikat mahasiswa muslimin indonesia (PB SEMMI) Achmad Donny. Dia mendorong program yang menjadi inisiatif Polri Gerakan Pangan Murah diikuti lembaga lain. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (PB SEMMI) memberikan sambutan positif terhadap program Gerakan Pangan Murah (GPM) Polri yang dilaksanakan serentak di 475 lokasi se-Indonesia.

SEMMI adalah organisasi kemahasiswaan berbasis keislaman dan kebangsaan yang beranggotakan mahasiswa Muslim di seluruh Indonesia.

Organisasi ini berada di bawah naungan Syarikat Islam, salah satu organisasi Islam tertua di Indonesia.

Baca juga: Polri dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah Serentak, Inflasi Ditargetkan di Bawah 3,5 Persen

Bendahara Umum PB SEMMI Achmad Donny mendorong program yang menjadi inisiatif Polri tersebut sebagai langkah membangun kerja sama lintas sektor agar program Gerakan Pangan Murah bisa terlaksana dengan baik.

"Kami sangat senang bahwa hari ini Polri di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempunyai sensitivitas yang tinggi terhadap keadaan di masyarakat, bukan baru kali ini Polri mengadakan Program serupa, sebelum ini bahkan sudah banyak program-program berbasis sosial yang dilaksanakan Polri dengan berkolaborasi menggandeng stakeholder, hingga bersama-sama dengan kelompok mahasiswa, ini terobosan yang harus terus dilanjutkan," kata Donny, Sabtu (16/8/2025).

Donny menekankan pentingnya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi masyarakat di tengah situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian.

Di bawah himpitan ekonomi yang dihadapi rakyat saat ini, institusi negara seperti Polri harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat.

"Kita semua memahami hari ini harga bahan pokok sering kali berfluktuasi karena banyak faktor salah satunya faktor distribusi, cuaca bahkan situasi global, maka dari itu tantangan inflasi pangan pasti di depan mata, nah dengan alasan itu lah program Gerakan Pangan murah (GPM)ini sangat dibutuhkan. Program ini dapat mengurangi beban masyarakat bawah, memperkuat ketahanan pangan dan tentu saja dapat menumbuhkan kesadaran bersama bahwa untuk menjaga stabilitas harga bahan pangan harus dengan kolaborasi semua pihak," kata Donny

Dirinya berharap program serupa tetap terus di lanjutkan bahkan ditingkatkan oleh Polri.

Selain itu Donny mengimbau institusi negara lainnya dapat mengikuti jejak Polri dalam meningkatkan kepekaan terhadap kondisi masyarakat khususnya masyarakat bawah dengan berbagai program dan kebijakan yang pro rakyat.

Baca juga: Tito Karnavian Apresiasi Gerakan Pangan Murah oleh Perum Bulog dan Polri

Guna menstabilkan harga pangan, pemerintah Indonesia saat ini tengah menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara serentak di seluruh wilayah, bekerja sama dengan Polri, Perum Bulog, TNI, dan pemerintah daerah.

Berikut rangkuman langkah-langkah utama yang sedang dilakukan:

Gerakan Pangan Murah: Strategi Nasional Stabilkan Harga Pangan

Tujuan Utama

• Menjaga stabilitas harga pangan, terutama beras, minyak goreng, gula, dan tepung.
• Mengendalikan inflasi, yang pada Juli 2025 tercatat sebesar 2,37 persen — masih dalam target pemerintah (1,5–3,5 persen).
• Meningkatkan daya beli masyarakat, terutama menjelang HUT ke-80 RI.
Distribusi Pangan Murah

• 1,3 juta ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) disalurkan hingga Desember 2025.
• Harga beras SPHP dijual sekitar Rp 11.000–Rp 11.500/kg, jauh di bawah harga pasar.
• GPM telah menjangkau 4.705 titik di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 485 ribu penerima manfaat dalam satu hari peluncuran.

Baca juga: Geber Gerakan Pangan Murah, PTPN Group Distribusikan Beras SPHP di 300 Lokasi

Sinergi Lembaga

• Kapolri Listyo Sigit Prabowo: Menegaskan evaluasi mingguan untuk memastikan efektivitas program.
• Mendagri Tito Karnavian: Menyebut GPM sebagai instrumen penting dalam pengendalian inflasi dan stabilisasi harga.
• Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi: Menyatakan bahwa 90?ntuan pangan telah tersalurkan ke 18,27 juta KPM.
• Bulog: Menyediakan stok nasional sebesar 4,2 juta ton beras, termasuk untuk SPHP dan bantuan pangan.

Contoh Daerah

• Bali: Polda Bali mendistribusikan 100.000 kg beras SPHP, ditambah minyak goreng dan gula dengan harga murah.
• Balikpapan: Polresta menyalurkan 2,6 ton beras SPHP per hari melalui polsek-polsek.
• Trenggalek: Warga antusias membeli beras SPHP Rp 12.000/kg, jauh lebih murah dari harga pasar.

Kebijakan Tambahan

• Pemerintah tengah mempertimbangkan kebijakan satu harga beras, menyederhanakan klasifikasi menjadi “beras reguler” dan “beras khusus”.
• Arahan final masih menunggu keputusan Presiden Prabowo Subianto.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved