Senin, 29 September 2025

Sidang Tahunan MPR

Prabowo Klaim Transisi Kepemimpinan dari Jokowi Paling Lancar di Dunia

Terhadap pertanyaan tersebut, Prabowo menjelaskan kalau Indonesia memilki dasar demokrasi yang khas.

Foto tangkapan layar
PIDATO PRABOWO - Presiden RI Prabowo Subianto saat pidato di sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI 2025, di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Prabowo klaim transisi kepemimpinan nasional dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo kepada pemerintahannya menjadi yang paling lancar di dunia. /Youtube: Sekretariat Presiden 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan transisi kepemimpinan nasional dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) ke pemerintahan yang dipimpinnya bersama Gibran Rakabuming Raka adalah yang paling lancar dilakukan dibanding pemimpin negara di dunia.

Prabowo dalam pidatonya di sidang tahunan MPR/DPR/DPD RI menyatakan kalau transisi kepemimpinan sebelumnya dengan pemerintah saat ini didasarkan pada semangat persatuan.

Tak hanya itu, Prabowo juga mengklaim kalau peralihan kepemimpinan didasarkan pada kedewasaan politik, bahkan banyak negara yang mengakui kalau peralihan kepemimpinan di Indonesia sangat baik.

"Pertama saya akan menyampaikan bahwa transisi kepemimpinan nasional dari Presiden Joko Widodo ke pemerintahan yang saya pimpin berjalan dalam semangat persatuan, penuh kehormatan dan kedewasaan politik, peralihan kepemimpinan yang diakui dunia sebagai peralihan yang lancar dan sangat baik, adalah bukti demokrasi kita matang dan kuat," kata Prabowo dalam pidatonya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Menurut dia, tidak banyak negara yang mampu melakukan transisi kepemimpinan sebaik yang dilakukan Indonesia saat ini.

Bahkan Prabowo mengaku mendapatkan banyak pertanyaan dari kepala negara di dunia saat mengunjungi negara-negara sahabat soal bagaimana cara dirinya berhasil melakukan transisi kepemimpinan yang baik di Indonesia.

"Tidak semua negara mampu melakukan transisi kepemimpinan dengan baik, dan lancar seperti kita. Dimana-mana ketika saya di luar negeri, banyak pemimpin negara sahabat bertanya kepada saya how did you do it? How did Indonesia manage?" kata Prabowo.

Terhadap pertanyaan tersebut, Prabowo menjelaskan kalau Indonesia memilki dasar demokrasi yang khas.

Adapun demokrasi yang dimaksud yakni demokrasi yang sejuk, demokrasi yang mempersatukan, bukan demokrasi yang saling menjatuhkan.

"Saya sampaikan ke mereka kita berhasil karena kita menganut demokrasi yang khas Indonesia, demokrasi yang sejuk demokrasi yang mempersatukan bukan demokrasi yang saling gontok-gontokan saling menjatuhkan saling maki-memaki, saling menghujat, bukan demokrasi yang saling membenci," kata Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut.

Kondisi tersebut yang menurut Prabowo, harus dijaga dan diwariskan oleh seluruh rakyat Indonesia.

Pasalnya menurut dia, tradisi ini yang juga menjadi warisan nenek moyang dalam menjaga kebudayaan, seperti budaya kekeluargaan hingga gotong royong.

"Inilah yang harus kita pegang teguh, demokrasi warisan nenek moyang kita adalah Demokrasi yang sesuai dengan budaya kita, budaya kekeluargaan budaya gotong royong budaya mikul duwur mendem jero, budaya saling mengisi, budaya saling mendukung, budaya tepo sliro, budaya menahan diri, budaya yang iso rumongso bukan rumongso iso," tandas Prabowo.

Sidang Tahunan MPR

Sidang Tahunan MPR merupakan kegiatan rutin diadakan setiap tahun menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan