Sabtu, 4 Oktober 2025

Akademisi Jayabaya Dukung Pesan Hendropriyono soal Bendera One Piece: Nilai Luhur Harus Dijaga

Komentar Hendropriyono dinilai Moestar sebagai bentuk pendidikan publik dimana demokrasi memberi ruang untuk berkreasi

ist
BENDERA ONE PIECE - Akademisi yang juga ketua Yayasan Universitas Jayabaya, Moestar Putra Jaya. Ia mendukung pernyataan Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono terkait fenomena pengibaran bendera One Piece. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Akademisi yang juga ketua Yayasan Universitas Jayabaya, Moestar Putra Jaya, mendukung pernyataan Jenderal TNI (Purn) A.M. Hendropriyono yang mengingatkan agar lelucon tidak kehilangan makna.

A.M. Hendropriyono, adalah seorang tokoh militer, intelijen, dan politik Indonesia. Ia merupakan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pertama.

Pernyataan itu merespons pengibaran bendera One Piece saat peringatan hari kemerdekaan Indonesia yang disebut tidak dipermasalahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Bendera One Piece adalah simbol fiktif dari anime dan manga populer One Piece karya Eiichiro Oda.

Bendera ini dikenal sebagai Jolly Roger milik Bajak Laut Topi Jerami yang dipimpin oleh Monkey D. Luffy.

Di sisi lain, aksi pengibaran bendera One Piece di bawah Merah Putih memicu pro dan kontra. Sebagian masyarakat menganggapnya kreatif dan menghibur, sebagian lagi menilai kurang tepat.

“Saya sepakat dengan Pak Hendropriyono. Kreativitas itu penting, apalagi jika Presiden sudah memberi izin, tapi itu tidak berarti bebas tanpa batas. Simbol negara seperti Merah Putih memiliki nilai luhur yang harus dijaga,” tutur Moestar, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Eks Pejabat BIN Kumpul, Hendropriyono: Indonesia Jangan Sampai Seperti Suriah, Sudah Ada Gejalanya

Nilai luhur adalah prinsip atau keyakinan yang dianggap mulia, universal, dan mendasar dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. 

Nilai-nilai ini menjadi pedoman moral dan etika yang membentuk karakter individu maupun kolektif suatu bangsa.

Moestar menggarisbawahi pepatah lama: kalau mau melucu, pastikan yang tertawa bukan hanya Anda sendiri. Menurutnya, pesan Hendropriyono yang singkat, “lelucon jangan sampai tidak lucu”, sarat makna dan patut menjadi pedoman. 

“Lelucon yang sehat bukan hanya mengundang senyum, tapi juga memberi pesan yang tidak merendahkan nilai luhur dan tidak menimbulkan salah paham,” ucapnya.

Ia menekankan, di tengah kebebasan berekspresi, ada etika yang tidak boleh diabaikan. Pertama, Merah Putih adalah simbol persatuan, harga diri, dan kedaulatan bangsa. 

Penempatan bendera One Piece di bawah Merah Putih secara aturan mungkin tidak salah, tetapi maknanya harus jelas—sebagai bagian dari perayaan kreatif, bukan aksi politis yang memecah belah.


Kedua, Moestar sejalan dengan peringatan Hendropriyono agar masyarakat tidak provokatif di era pasca kebenaran (post-truth), di mana opini sering lebih kuat dibanding fakta. 

“Pesan yang kabur bisa jadi bola liar. Satu gambar bisa ditafsirkan seribu cara, dan tidak semua tafsir membawa kebaikan,” katanya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved