Minggu, 5 Oktober 2025

Prada Lucky Namo Meninggal

Prada Lucky Sempat Tak Bisa Diautopsi di RS Milik TNI Hingga Sang Ayah Geram, Kadispenad Klarifikasi

Serma Christian Namo kecewa, karena jenazah Prada Lucky tidak bisa diautopsi di Rumah Sakit Tentara Wira Sakti Kota Kupang.

Kolase: POS-KUPANG.COM/HO
ANGGOTA TNI TEWAS - (Kiri) Foto Prada Lucky Namo (23), anggota Batalyon Infanteri Teritorial Pembangunan 834/Wakanga Mere (Yonif TP 834/WM) semasa hidup dan (Kanan) Jenazah Prada Lucky Namo (23) saat berada di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, pada Rabu (6/8/2025). Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memberikan klarifikasi soal jenazah Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23) yang sempat tidak bisa diautopsi di Rumah Sakit Tentara Wira Sakti Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana memberikan klarifikasi soal jenazah Prajurit Dua (Prada) Lucky Chepril Saputra Namo (23) yang sempat tidak bisa diautopsi di Rumah Sakit Tentara Wira Sakti Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Prada Lucky meninggal dunia, pada Rabu (6/8/2025) pukul 11.23 WITA di RSUD Aeramo, Kabupaten Nagekeo, NTT, setelah empat hari menjalani perawatan intensif.

Diduga, ia diduga tewas setelah dianiaya oleh senior di kesatuannya.

Adapun Prada Lucky bertugas di Batalyon Teritorial Pembangunan (TP) 834 Waka Nga Mere Nagekeo, NTT.

Prada Lucky sendiri baru lulus pendidikan dua bulan dan setelah resmi menjadi anggota TNI, ia langsung ditempatkan di Batalyon Yonif Teritorial Pembangunan/834 Waka Nga Mere tersebut.

Pada Kamis (7/8/2025) siang, jenazah Prada Lucky dibawa ke RS Tentara Wira Sakti Kota Kupang, untuk diautopsi, seperti permintaan sang ayah, Sersan Mayor (Serma) Christian Namo.

Akan tetapi, jenazah Prada Lucky tak bisa diautopsi di rumah sakit milik TNI itu lantaran tak ada dokter forensik yang bisa menjalankan prosedur.

Hal ini sempat membuat Serma Christian Namo murka, karena dirinya ingin jasad sang putra segera diautopsi.

Di depan kamar jenazah RS Tentara Wira Sakti, Christian lantas meminta para pengusung dari anggota TNI AD dari Brigif 21 Komodo agar jenazah putranya dibawa keluar dan dipindahkan ke rumah sakit lain

"Sudah, kasih ke luar sekarang. Cari yang lain. Ini mayat anak saya. Pikul dan keluarkan. Bawa anak saya, bawa," kata Christian, dikutip dari Kompas.com, Selasa (13/8/2025).

Kemudian, jenazah Prada Lucky kembali dinaikkan ke mobil ambulans dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kupang.

Baca juga: Prada Lucky Dituduh Penyimpangan Seksual, Ahli Hukum: Jika Benar Tak Bisa Jadi Alasan Penganiayaan

Setibanya di RS Bhayangkara Kota Kupang ini, Serma Christian Namo yang masih mengenakan seragam dinas lapangan matra darat terlihat semakin frustrasi.

Ia mempertanyakan kehadiran negara saat anaknya meninggal dengan cara tak wajar. 

Pria yang bertugas di Komando Distrik Militer (Kodim) 1627 Rote Ndao itu pun berulangkali meminta keadilan untuk mendiang putra sulungnya itu.

Tenggelam dalam emosi, Christian terus saja melontarkan kata kasar, meski sejumlah rekan kerja berusaha menenangkannya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved