Minggu, 5 Oktober 2025

Nusron Wahid: Pembangunan Perumahan Harus Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian

Lahan sawah yang dimaksud terutama yang termasuk dalam kategori sawah abadi atau Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B). 

Tribunnews.com/Chaerul Umam
LAHAN PERTANIAN - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid. Dia menegaskan program pembangunan infrastruktur yang masuk program prioritas termasuk 3 juta rumah dan sekolah rakyat tidak dilakukan di atas lahan persawahan. 

Pemerintah juga tengah membangun sekolah baru di kawasan transmigrasi seperti NTT dan Papua, sebagai bagian dari strategi pembangunan wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar).

Kementerian Sosial dan Kementerian Pekerjaan Umum bekerja sama dalam pembangunan infrastruktur sekolah, termasuk renovasi gedung, instalasi listrik dan air, serta pengadaan meubelair. Proyek tahap pertama telah mencapai progres konstruksi lebih dari 60 persen dan ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2025.

Sekolah Rakyat juga mulai mengadopsi sistem digital seperti e-learning, pemetaan bakat berbasis AI, dan dashboard pemantauan aktivitas siswa1.

Selain pendidikan formal, Sekolah Rakyat memberikan penguatan karakter dan keterampilan, serta pendampingan keluarga.

Rekrutmen siswa dilakukan tanpa tes akademik, melainkan berdasarkan kondisi sosial-ekonomi.

Bahkan, program ini mulai merambah ke pendidikan inklusif dengan menerima anak-anak berkebutuhan khusus, menjawab keterbatasan jumlah SLB di Indonesia.

NUSRON WAHID - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025). Salah satu topik utama yang turut dibahas adalah kasus dugaan penyalahgunaan sertifikat tanah di wilayah perairan Bekasi dan Tangerang.
NUSRON WAHID - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (17/2/2025). Salah satu topik utama yang turut dibahas adalah kasus dugaan penyalahgunaan sertifikat tanah di wilayah perairan Bekasi dan Tangerang. (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)

Profil Nusron Wahid

Nusron Wahid lahir pada 12 Oktober 1973 di Kudus, Jawa Tengah. Ia menempuh pendidikan dasar di MI Miftahul Thalibin dan melanjutkan ke MTs serta MA Qudsiyyah Kudus.

Nusron kemudian meraih gelar Sarjana Sastra dari Universitas Indonesia dan melanjutkan studi Magister Sains di bidang Ekonomi di Institut Pertanian Bogor.

Semasa kuliah, ia aktif dalam berbagai organisasi mahasiswa, termasuk menjadi Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), yang mengukuhkan reputasinya sebagai aktivis muda yang vokal dan progresif2.

Karier Awal

Sebelum terjun ke politik, Nusron memulai karier sebagai peneliti di Lembaga Pranata Pembangunan VI dan menjadi wartawan di Harian Bisnis Indonesia pada 1995–1999.

Ia juga pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia dan bekerja sebagai konsultan peneliti. Pengalaman ini memperkaya wawasan sosial dan ekonominya, yang kemudian menjadi bekal penting dalam kiprahnya di dunia pemerintahan dan legislatif.

Karier Politik dan Jabatan Publik

Nusron Wahid bergabung dengan Partai Golkar dan terpilih sebagai anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah II selama lima periode: 2004–2009, 2009–2014, 2014–2019, 2019–2024, dan 2024–2029.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved