Program 3 Juta Rumah Dibahas di Forum Berani Bicara, Fahri Hamzah Paparkan Hal Ini
Forum ini menjadi ruang dialog antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus wadah koreksi dan partisipasi publik dalam kebijakan perumahan.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
Editor:
Willem Jonata
Hasiolan EP/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM — Program 3 Juta Rumah menjadi sorotan dalam forum diskusi publik Berani Bicara #3 yang digelar di Sekretariat Nasional Gatot Kaca, Kebayoran, Jakarta.
Sekretariat Nasional Gatot Kaca adalah pusat koordinasi dari organisasi relawan politik yang mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Berlokasi di Jalan Patimura No. 11, Jakarta Selatan, sekretariat ini menjadi markas utama bagi para relawan yang tergabung dalam simpul Gatot Kaca, sebuah jaringan pendukung yang aktif menyebarkan visi dan misi pasangan capres-cawapres tersebut
Baca juga: Fahri Hamzah Ingin Contoh Singapura Bangun Hunian di Perkotaan Padat RI
Diskusi bertema “Rumah untuk Semua: Strategi Pemerintah Mempercepat Akses Hunian Layak” ini diselenggarakan oleh Public Communication Office (PCO) Kantor Komunikasi Kepresidenan bersama relawan Gatot Kaca Prabowo-Gibran.
Forum menghadirkan tiga pembicara utama dari sektor pemerintah, pengembang, dan komunikasi strategis: Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Tenaga Ahli Utama PCO Dedek Prayudi, dan Ketua Umum Real Estat Indonesia (REI) 2019–2023 Paulus Totok Lusida. Diskusi dipandu oleh Cep Deni dari PCO.
Dedek Prayudi membuka diskusi dengan menekankan pentingnya narasi kebijakan yang menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Ia menyebut rumah bukan sekadar infrastruktur fisik, tetapi simbol keadilan sosial.
“Kebijakan publik harus menyentuh rakyat. Uang negara harus kembali dalam bentuk manfaat nyata,” ujarnya, dikutip Kamis (7/8/2025).
Fahri Hamzah kemudian memaparkan strategi besar pemerintah melalui program 3 Juta Rumah, termasuk pembangunan hunian di wilayah perkotaan, perdesaan, dan pesisir.
Ia menyatakan, mulai 2026, pemerintah akan menata 1.300 dari total 13.000 kawasan pesisir Indonesia setiap tahun.
“Kita ingin kawasan pesisir tertata layaknya destinasi internasional,” katanya.
Ia juga menyoroti potensi peningkatan sektor industri bahan bangunan, seiring rencana renovasi rumah di desa dan pembangunan rumah susun di perkotaan.
Proyeksi kebutuhan pembiayaan mencapai Rp30 triliun per tahun, namun sektor ini dinilai mampu menggerakkan lebih dari 180 sektor industri pendukung.
Dari sektor swasta, Paulus Totok Lusida menegaskan kesiapan para pengembang untuk mendukung program pemerintah.
Namun, ia menekankan pentingnya kepastian hukum dan penyederhanaan birokrasi.
Dukung Realisasi Program 3 Juta Rumah, BRI Tambah Kuota FLPP 25.000 Unit |
![]() |
---|
Mendagri Dukung Percepatan Program 3 Juta Rumah Lewat Integrasi DTSEN |
![]() |
---|
Penyaluran KPR Subsidi Disebut Ciptakan Efek Berganda ke 185 Sub Sektor Ekonomi |
![]() |
---|
Perumnas Siapkan 2 Ribu Ha Lahan untuk Bangun 161.000 Unit Hunian di Program 3 Juta Rumah |
![]() |
---|
Gaji Buruh Mau Dipotong Langsung untuk Cicil Rumah: Jangan Timbulkan Masalah Baru, Mencekik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.