Kabar Prajurit Terlibat Penculikan Anggota Polri, Begini Kata Kapuspen TNI
Isu penculikan anggota Polri menyeret nama TNI. Benarkah ada keterlibatan prajurit? Kapuspen TNI angkat bicara, tapi jawabannya
Penulis:
Gita Irawan
Editor:
Acos Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen Kristomei Sianturi, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima informasi mengenai dugaan keterlibatan prajurit TNI dalam kasus penculikan dan penganiayaan terhadap seorang anggota Polri.
“Saya belum terima informasi ini,” ujar Kristomei saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Rabu (6/8/2025).
Pernyataan ini disampaikan menyusul beredarnya Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari Polda Metro Jaya kepada Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, tertanggal 28 Juli 2025. SPDP tersebut mencantumkan kasus penculikan dan penganiayaan yang diduga melibatkan pihak eksternal.
Asisten Intelijen Kejati DKI Jakarta, Asep Santoni, membenarkan bahwa pihaknya telah menerima SPDP dari Polda Metro Jaya. Hal ini turut dikonfirmasi oleh Plt Kasipenkum Kejati, Rans Fismy, yang menyebut pelapor berinisial EA dan terlapor adalah Ferry Yanto Hongkiriwang (FYH).
Kronologi Dugaan Penculikan dan Penganiayaan Anggota Polri
Dugaan peristiwa bermula pada Jumat, 25 Juli 2025, saat seorang anggota Polri disebut tengah menguntit FYH di Bogor Café, Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, bahkan sempat mengambil foto diam-diam.
FYH yang merasa dikuntit, disebut melapor kepada seorang perwira tinggi TNI, yang kemudian mengirim personel ke lokasi. Anggota Polri tersebut lalu diamankan dan diinterogasi di tempat, bahkan sempat dibawa ke kediaman seorang pejabat Kejaksaan Agung, sebelum akhirnya dibebaskan usai koordinasi antara pimpinan TNI dan Polri.
Baca juga: Di Tengah Isu Penggeledahan Rumah Jampidsus, Muncul Kabar Penculikan dan Penganiayaan Anggota Polri
Setelah dilepas, anggota Polri itu melaporkan dugaan penculikan dan penganiayaan ke Polda Metro Jaya, yang kini tengah menyelidiki kasus tersebut.
Hingga berita ini ditayangkan, Kabid Humas Polda Metro Jaya belum memberikan tanggapan meskipun redaksi Tribunnews.com telah menghubungi untuk klarifikasi.
Isu Penggeledahan Rumah Jampidsus Langsung Dibantah

Dalam waktu bersamaan, beredar pula isu penggeledahan rumah Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah di Jakarta Selatan. Namun kabar ini dibantah tegas oleh pihak Kejaksaan, Polri, dan TNI.
“Tidak benar,” tegas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (5/8/2025).
Hal senada disampaikan Karo Penmas Divhumas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, serta Kapuspenkum Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, yang menegaskan bahwa tidak ada penggeledahan dan tidak ada laporan masuk terkait hal tersebut.
Baca juga: Takut Dituduh Makar, Percetakan di Jakarta Enggan Terima Pesanan Bendera One Piece
Terkait keberadaan personel TNI di lingkungan Kejaksaan Agung, Kapuspen TNI Mayjen Kristomei sebelumnya menjelaskan bahwa hal itu merupakan pengamanan institusional yang dilakukan sesuai dengan Perpres Nomor 66 Tahun 2025 dan Nota Kesepahaman TNI–Kejagung.
“Setiap pelibatan prajurit TNI dilakukan sesuai prosedur dan tidak dalam kapasitas menghalangi proses hukum,” jelasnya.
“TNI selalu berpegang pada prinsip profesional, netral, dan menjalin sinergi positif dengan lembaga lainnya,” tegas Kristomei.
Kapuspen TNI
Mayjen Kristomei Sianturi
TNI
Polri
Kejaksaan Agung
Jampidsus
Febrie Adriansyah
penculikan anggota Polri
5 Personel Brimob Pelindas Ojol Affan Belum Disidang Etik, Ini Penjelasan Polri |
![]() |
---|
Link dan Cara Daftar Rekrutmen Tamtama PK TNI AL Gelombang III 2025 |
![]() |
---|
TNI AL Sebut Satu Regu Prajurit yang Merapat ke Gerbang DPR Jelang Demo Ojol Sedang Patroli Sektor |
![]() |
---|
Pengamat Sebut Polri Lebih Butuh Restorasi Daripada Reformasi, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Satu Regu Prajurit TNI Bersenjata Merapat ke Gerbang Utama DPR RI Jelang Demo Ojol Hari Ini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.