Minggu, 5 Oktober 2025

Rudal Balistik KHAN Tiba, KRI Brawijaya dalam Perjalanan, Kapan A400M & Rafale Sampai di Indonesia?

Satu per satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dipesan pemerintah Indonesia mulai berdatangan.

Kolase Tribunnews
ALUTSISTA BARU - KRI Brawijaya, Pesawat Airbus A400M dan jet tempur Rafale. Satu per satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dipesan pemerintah Indonesia mulai berdatangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu per satu alat utama sistem persenjataan (Alutsista) yang dipesan pemerintah Indonesia mulai berdatangan.

Terbaru, rudal balistik KHAN yang dipesan Indonesia dari Turki kini telah tiba dan berada di Kalimantan Timur. 

Senjata strategis ini dilaporkan berada di Markas Batalyon Artileri Medan ke-18 (Yonarmed 18/Buritkang Tenggarong) sejak 1 Agustus 2025.

Ini adalah kali pertama Indonesia memiliki rudal balistik darat ke darat, sehingga diharapkan mampu menambah efek gentar dalam pencegahan ancaman.

Rudal balistik KHAN hanyalah "pembuka", masih ada sejumlah alat perang canggih yang akan datang melengkapi modernisasi persenjataan TNI. Mulai dari Rafale, sejumlah kapal perang canggih hingga pesawat angkut multiperan A400M buatan Eropa.

Kapan mesin-mesin perang tersebut tiba di Tanah Air?

1. Kapal Perang dari Italia

Indonesia telah mengakuisisi kapal permukaan jenis OPV (Offshore Patrol Vessel) dari Italia, Paolo Thaon di Revel class.

Satu di antaranya bahkan tengah dalam perjalanan, dan telah diberi nama KRI Brawijaya 

Kapal buatan galangan Fincantieri, Italia, ini secara resmi diberangkatkan menuju Indonesia pada 29 Juli 2025 dan langsung menarik perhatian dunia.

Pasalnya, meski diklasifikasikan sebagai OPV, sejatinya, kapal perang ini lebih layak dikategorikan Frigate, berdasarkan ukuran hingga spesifikasi senjata yang bisa diangkutnya.

KRI Brawijaya-320 merupakan kapal perang dengan panjang 143 meter yang dapat melaju dengan kecepatan maksimum hingga 32 knot, serta mampu menampung 171 personel.

Fincantieri sebagai perusahaan yang membuat kapal tersebut merancangnya dengan fleksibilitas, modularitas, dan skalabilitas tinggi.

Kondisi demikian membuat TNI AL memungkinkan konfigurasi ulang sesuai kebutuhan operasional Angkatan Laut modern.

Dengan fleksibilitas, modularitas, dan skalabilitas tinggi itu, KRI Brawijaya-320 memiliki kemampuan multifungsi yang memungkinkannya untuk melakukan berbagai operasi maritim, mulai dari patroli, pengawasan wilayah, hingga peperangan antikapal dan antiserangan udara.

Apakah KRI Brawijaya-320 akan langsung beroperasi di bawah Komando Armada II (Koarmada II) begitu tiba di Indonesia?

Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda TNI Yayan Sofiya menyebut hal itu masih akan ditentukan lebih lanjut oleh pimpinan TNI AL.

2. Pesawat Angkut Airbus A400M

Selain kapal perang, alutsista lain yang dipesan Indonesia akan segera diterima oleh Indonesia yaitu Airbus A400M.

Menurut Asia-Pacific Defence Reporter, pada 4 Agustus 2025, dalam artikel berjudul "Airbus A400M pertama untuk Indonesia mencapai penerbangan perdana."

"Pesawat angkut militer jumbo Airbus A400M untuk Indonesia melakukan penerbangan perdana di pabrik perakitan Airbus di Seville Spanyol. Pesawat terlihat bermanuver dengan anggun," tulis laporan tersebut.

Mengutip situs Instagram Airbus Defence, selama penerbangan, pesawat melakukan serangkaian manuver untuk memvalidasi kemampuan penanganannya dan mengevaluasi sistem-sistem utama.

Hal ini menandai langkah penting menuju pengiriman pesawat tersebut akhir tahun ini.

Berdasarkan spesifikasi yang dijelaskan Airbus,  pesawat A400M adalah pesawat angkut udara militer turboprop bermesin empat yang menggabungkan kemampuan terbang ke jarak dengan kemampuan membawa muatan yang melebihi pesawat angkut sedang, seperti Hercules buatan Amerika Serikat.

Pesawat ini juga memiliki kemampuan mendarat dan mengirimkan beban tersebut di landasan udara taktis yang pendek dan tidak beraspal, di mana pesawat angkut udara berat lainnya tidak mampu melakukannya.

Indonesia telah menandatangani kontrak pembelian 2 unit Airbus A400M pada tahun 2021, dengan konfigurasi multi-role tanker dan angkut multiguna. 

Tak hanya itu, Kemenhan juga menandatangani Letter of Intent (LoI) untuk kemungkinan penambahan 4 unit lagi di masa depan, sehingga total potensial bisa mencapai 6 unit

3. Jet Tempur Rafale

Pemerintah Indonesia telah memesan total 42 unit jet tempur Rafale dari Dassault Aviation, Prancis, dengan perincian 24 unit dipesan dalam kontrak awal sedangkan 18 unit tambahan dipesan melalui opsi pembelian lanjutan.

Pesawat tempur ini diharapkan sudah dikirim pada awal 2026

Berita terbaru Rafale juga menyebutkan, jet tempur Rafale B pertama pesanan Indonesia resmi terlihat di fasilitas Dassault Aviation di Bordeaux, Prancis, 30 Juli lalu.

Indonesia akan menjadi satu-satunya negara di Asia Tenggara yang mengoperasikan Rafale.

Rafale dipilih karena kemampuannya sebagai pesawat tempur multirole (omnirole) yang bisa menjalankan misi superioritas udara, serangan presisi, pengintaian, dan pengisian bahan bakar di udara.

Dari sejumlah varian, Indonesia mengakuisisi jet tempur Rafale B yang dilengkapi dua mesin Snecma M88-2 turbofan yang mempu terbang dengan kecepatan mach 1,8 atau sekitar 2.222 km/jam. 

Jet tempur ini dapat terbang sejauh 1,852 km atau 3,700 km dengan tangki bahan bakar eksternal. 

Indonesia Teken Kontrak Pembelian Pesawat Siluman

Tak hanya Rafale, Indonesia mengkonfirmasi pembelian 48 unit jet tempur generasi kelima KAAN buatan Turkish Aerospace Industries (TAI), Turkiye.

Memorandum of Understanding (MoU) awal ditandatangani pada 11 Juni 2025 di Jakarta, saat Indo Defence 2025, dan pada 26 Juli 2025 dilanjutkan dengan kontrak implementasi di Istanbul, saat pameran pertahanan IDEF 2025.

Dengan nilai diperkirakan mencapai 10 miliar dollar AS atau sekitar Rp162 triliun, KAAN akan menjadi armada baru TNI Angkatan Udara (AU) yang lengkap, mampu beroperasi di segala kondisi cuaca, dan dilengkapi teknologi siluman generasi terbaru.

Pesawat ini diharapkan menjadi bagian penting dari modernisasi kekuatan udara Indonesia ke depan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved