Khutbah Jumat, 1 Agustus 2025: Iman Ciptakan Keharmonisan Masyarakat
Naskah khutbah Jumat, 1 Agustus 2025, mengangkat tema Keimanan Menciptakan Keharmonisan Masyarakat, sebagai materi para khatib.
TRIBUNNEWS.COM - Khutbah Jumat hari ini, 1 Agustus 2025 mengangkat tema “Keimanan Menciptakan Keharmonisan Masyarakat” di tengah dinamika kehidupan masyarakat modern, seerta sebagai refleksi spiritual yang relevan dan mendalam.
Bertepatan dengan 7 Safar 1447 H dalam kalender Hijriah dan 6 Sapar 1959 Dal dalam penanggalan Jawa, khutbah Jumat ini mengajak umat Islam untuk menjadikan keimanan sebagai landasan utama dalam membangun hubungan sosial yang damai dan penuh kasih sayang.
Melalui teks khutbah Jumat 1 Agustus 2025 ini para khatib di berbagai masjid dapat menegaskan bahwa iman bukan hanya urusan pribadi, melainkan memiliki dampak sosial yang luas.
Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam QS. Al-Hujurat ayat 10, “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara kedua saudaramu”, menjadi pijakan utama bahwa persaudaraan dan perdamaian adalah buah dari keimanan yang sejati.
Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW: “Tidak sempurna iman seseorang hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari dan Muslim), sebagai pengingat bahwa empati dan kepedulian sosial adalah indikator kualitas iman seseorang.
Sebagai pelengkap, khutbah Jumat ini juga mengajak jamaah agar menajga lisan dan sikap dalam kehidupan bermasyarakat.
Serta menghindari prasangka dan permusuhan.
Dengan semangat Safar yang penuh refleksi, khutbah Jumat 1 Agustus 2025 menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dalam membentuk masyarakat yang harmonis, adil, dan saling mendukung.
Selengkapnya, berikut naskah khutbah Jumat 1 Agustus 2025, berdasarkan refrensi dari Pondok Pesantren Lirboyo.
Khutbah Jumat: Iman Ciptakan Keharmonisan Masyarakat
Khutbah Pertama
الحمد لله الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنا بِأَنْواعِ النَّعَمِ ولَطَائِفِ الْإِحْسَان, وفَضَّلَنا عَلى سائِرِ خَلْقِهِ بِتَعْلِيْمِ الْعِلْمِ والْبَيَان, أَشهد أَنْ لاإِلهَ إلَّا الله وأَشهد أَنَّ سَيَّدَنا محمدًا عبدُهُ ورَسُولُهُ . اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
أمَّا بعدُ. فَيا عِبادَ اللهِ أُوصِيْكُمْ ونَفْسِي بِتقوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ فَقَدْ قالَ الله تعالى في كِتابِهِ الكَرِيْمِ : إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
فَياعِبادَ اللهِ. اتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقاتِهِ ولا تَمُوتُنَّ إِلَّا وأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.
Hadirin Jama’ah Sidang Jum’at yang dirahmati Allah …
Di hari dan tempat yang mulia ini, marilah kita senantiasa meningkatkan kwalitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan berusaha menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya.
Mari kita letakkan sesuatu pada tempat yang selayaknya dan kerjakanlah sesuatu pada waktunya. Ketahuilah bahwa seorang hamba dibangkitkan dalam keadaan bagaimana ia mati. Karena itu janganlah kita mati kecuali dalam keadaan muslim. Sejalan dengan firman Allah Swt :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسْلِمُون
Artinya :” Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” ( Q.S. al-Imron : 102 ).
Baca juga: Khutbah Jumat, 25 Juli 2025: Pentingnya Niat bagi Segala Amal
Rasulullah Saw. telah bersabda :
عَنْ أَنَسٍ بن مالِكٍ رضي الله عنه عَنِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ( متفق عليه)
Artinya : Dari Anasbin Malik r.a. bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidak sempurna keimanan seseorang dari kalian, sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”( Mutaafaqun ‘alaih).
Hadirin Kaum Muslimin yang berbahagia di sisi Allah …
Hadist ini cukup pendek, tapi makna dan cakupannya sangat luas. Dapat kita ambil beberapa pelajaran yang sangat berharga. Di antaranya pentingnya persatuan dan kasih sayang. Islam bertujuan menciptakan manusia yang penuh keharmonisan dan penuh kasih sayang.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.