Diplomat Muda Tewas di Menteng
2 Kemungkinan Kematian Arya Daru Menurut Psikolog Forensik: Bunuh Diri atau Kecelakaan
Psikolog forensik Reza Indragiri berpendapat kemungkinan kematian diplomat Kemlu Arya Daru (39) berdasar fakta-fakta yang diungkap kepolisian.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel berpendapat kemungkinan kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39) berdasar fakta-fakta yang diungkap kepolisian, mengarah kepada dua kemungkinan, yaitu bunuh diri atau kecelakaan.
Arya Daru ditemukan ditemukan tewas di indekosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Saat ditemukan, kepala Arya Daru dalam kondisi terbungkus plastik dan terlilit lakban.
Reza Indragiri menyebut penyebab kematian Arya Daru sudah tidak menjadi perdebatan, yaitu meninggal karena kehabisan napas.
"Pertanyaan yang muncul adalah, kehabisan napas almarhum ini berlangsung dalam situasi apa? Ada empat kemungkinannya," ungkap Reza dalam dialog yang ditayangkan di kanal YouTube Nusantara TV, Kamis (31/7/2025).
Kemungkinan pertama, kata Reza, adalah situasi alami.
"Berarti almarhum meninggal kehabisan napas misalnya akibat penyakit yang dia derita, seperti asma, TBS dan seterusnya."
"Tapi maaf kondisi almarhum seperti itu ketika ditemukan, itu jelas bukan sebuah situasi yang alami, sehingga kemungkinan pertama bahwa ini sesak napas dalam situasi alami bisa kita kesampingkan," ungkap Reza.
Kemungkinan kedua, Arya Daru meninggal dunia akibat sesak napas dalam situasi yang bersangkutan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri atau bunuh diri (suicide).
"Atau kemungkinan yang ketiga, almarhum meninggal dalam akibat sesak napas, kehabisan oksigen akibat perbuatan orang lain, homicide," ungkapnya.
Dan kemungkinan yang keempat adalah Arya Daru meninggal dunia akibat kehabisan oksigen dalam situasi kecelakaan.
Baca juga: Ungkap Kematian Arya Daru, Polda Metro Jaya Tegaskan Penyelidikan Dilakukan Secara Ilmiah
Kecelakaan yang dimaksud adalah almarhum sedang melakukan satu aktivitas.
"Tapi tanpa disadari, tanpa bisa diantisipasi, almarhum tiba-tiba masuk dalam sebuah situasi kritis, dia tidak bisa mengendalikan situasi kritis sampai-sampai kemudian kehilangan nyawanya. Itu makna kecelakaan," jelas Reza.
2 Kemungkinan Gugur
Reza menjelaskan, dari empat kemungkinan itu, ada dua yang gugur.
Pertama adalah kematian karena alami seperti penyakit, dan kemungkinan kedua adalah keterlibatan orang lain seperti yang dijelaskan kepolisian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.