Diplomat Muda Tewas di Menteng
Soroti Aktivitas Arya Daru di Rooftop Kemlu RI, Pakar Hukum dan HAM: Ada Ketakutan Dibuntuti
Pakar hukum dan HAM Nicholay Aprilindo menilai bahwa mendiang Arya Daru Pangayunan tidak menunjukkan tanda ingin mengakhiri hidup.
Penulis:
Rizkianingtyas Tiarasari
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
Sebab, Nicholay memandang bahwa Arya justru seolah terlihat sedang melihat situasi dengan menengok-nengok keadaan dari rooftop.
Nicholay juga menilai, tindakan bunuh diri dengan melakban kepala sendiri adalah hal yang hampir mustahil.
"Dia ingin memastikan bahwa di bawah sana orang-orang itu ada atau tidak yang membuntuti dia," ujar Nicholay.
"Kalau dia mau bunuh diri, begitu sudah punya niat untuk bunuh diri, dia lompat dari situ. Gak perlu lagi dia nengok-nengok. Apalagi bunuh diri dengan melakban kepalanya dia sendiri, hidungnya sendiri. Ini ada tindak pidana, bukan tidak ada tindak pidana," tandasnya.
Aktivitas Arya di Rooftop Kemenlu RI
Pihak kepolisian mengungkap, Arya sempat mendatangi gedung kantor Kementerian Luar Negeri RI di malam sebelum ia ditemukan tewas di kamar indekosnya di Jalan Gondangdia Kecil Nomor 22, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (8/7/2025) pagi.
Menurut rekaman CCTV, Arya terpantau berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu RI selama 1 jam 26 menit pada Senin (7/7/2025) malam, mulai pukul 21.43 hingga 23.09 WIB.
Ia naik membawa tas gendong atau ransel dan tas belanja, tetapi turun tanpa kedua barang tersebut.
CCTV menunjukkan korban kembali ke kos pukul 23.23 WIB, lalu ditemukan tewas keesokan paginya.
Baca juga: Sosok Susno Duadji, Eks Kabareskrim Polri Sebut Motif Kematian Arya Daru Tak Etis Dipublikasikan
“Saat naik ke rooftop, korban membawa tas gendong dan tas belanja. Namun saat turun, keduanya sudah tidak terlihat,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar, Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers di Markas Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).
Selanjutnya, menurut Wira, Arya tampak beberapa kali mencoba melompati pagar pembatas yang tingginya sekitar 150 sentimeter.
"Ada saat-saat korban mencoba menaikkan badannya lebih tinggi dari pagar pembatas," jelas Wira.
Wira menyebut, Arya melakukan percobaan melompati pagar pembatas sebanyak dua kali, tetapi karena gagal, ia memutuskan untuk turun ke lantai bawah.
Selain itu, Arya meninggalkan tas ransel dan tas belanjaannya, lalu menyetop taksi yang melintas di depan gedung Kemenlu RI dan pulang ke indekosnya pada Senin malam, hingga akhirnya ditemukan tewas pada Selasa pagi.
Selama berada di gedung kantor Kemenlu RI malam itu, Arya tidak bisa dihubungi oleh istrinya yang berada di Yogyakarta, Meta Ayu Puspitantri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.