SeTIAKIN Diresmikan September 2025, Kampus Khonghucu Pertama di Indonesia
Sekolah Tinggi Ilmu Agama Khonghucu Indonesia (SeTIAKIN), kampus Khonghucu pertama di Indonesia diresmikan September 2025.
TRIBUNNEWS.COM - Sekolah Tinggi Ilmu Agama Khonghucu Indonesia (SeTIAKIN) dijadwalkan akan diresmikan pada September 2025.
Kabar ini disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (Matakin), Budi S. Tanuwibowo, dalam audiensi bersama Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Senin (28/07/2025).
"Pembangunan SeTIAKIN secara fisik dan administratif sudah hampir selesai. Kami targetkan peresmian bisa dilakukan antara bulan September hingga Oktober, dan kami sangat mengharapkan dukungan penuh dari Kementerian Agama," ungkap Budi, dikutip dari laman Kemenag, Rabu (30/7/2025).
SeTIAKIN akan menjadi lembaga pendidikan tinggi pertama di Indonesia yang berfokus pada ajaran Khonghucu.
Kehadiran kampus ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam penguatan layanan pendidikan keagamaan yang inklusif, serta mencerminkan semangat kebhinekaan Indonesia.
Dilansir laman ntt.kemenag.go.id, walaupun sudah ada di nusantara selama ratusan tahun, pengakuan resmi dari negara terhadap agama Khonghucu baru datang pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di tahun 2000.
Konfusianisme ada di Indonesia sejak abad ke-17, karena dapat kita lihat di Pontianak terdapat bangunan tua sebagai tempat pemujaan bagi Konfusius.
Khonghucu merupakan agama yang berasal dari Tiongkok.
Agama yang awalnya hanya berada di dalam kerajaan ini disebarkan oleh Nabi Kong Zi/Kong Fu Tze/Khonghuchu kepada rakyat jelata, ajarannya kemudian diteruskan oleh para pemuka agama atau rohaniawan.
Ajarannya disebut agama Ru (Ru-jiao) atau di Indonesia disebut sebagai agama Khonghucu.
Kitab Suci Khonghucu adalah Shishu Wujing.
Baca juga: Kemendiktisaintek: Kolaborasi Kampus dan Dunia Usaha jadi Fondasi Ekonomi DigitalĀ
Dalam kesempatan tersebut, Matakin juga menyerahkan Kitab Suci Khonghucu versi terjemahan Bahasa Indonesia kepada Menteri Agama, dan berharap kitab tersebut dapat didistribusikan secara luas dengan dukungan pemerintah.
Nasaruddin Umar menyambut baik rencana peresmian SeTIAKIN dan menyatakan dukungannya.
Menurut Menag, pendirian SeTIAKIN merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin kesetaraan akses pendidikan keagamaan bagi seluruh umat beragama.
"Kita menyambut baik hadirnya SeTIAKIN. Ini bukan hanya langkah maju bagi umat Khonghucu, tapi juga simbol kemajuan moderasi beragama di Indonesia," ujar Menag.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.