Jumat, 3 Oktober 2025

Lewat AI, Komnas PA Bicara Upaya Perkuat Sistem Pelaporan dan Edukasi Antisipasi Kekerasan Anak

Komnas PA berupayanya meningkatkan pelayanan baik itu pelaporan, penanganan kasus hingga edukasi terkait kekerasan terhadap anak.

Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
KECERDASAN BUATAN - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) dengan Cekat.Ai untuk menggunakan kemajuan teknologi AI terkait upaya meningkatkan pelayanan baik itu pelaporan, penanganan kasus hingga edukasi terkait kekerasan terhadap anak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) bicara soal bagaimana upayanya meningkatkan pelayanan baik itu pelaporan, penanganan kasus hingga edukasi terkait kekerasan terhadap anak.

Data tahun 2023 hingga 2024, Komnas PA mencatat adanya peningkatan kasus kekerasan terhadap anak, yang mulanya 15,120 kasus meningkat menjadi 15,267 kasus, dan kasus kekerasan seksual anak mencapai 7623 kasus. 

"Namun saat ini yang menjadi kendala dan sering di keluhkan banyak orang adalah sistem pelaporan dan penanganan kasus yang masih sangat konvensional. Pelapor, Korban atau orangtua korban butuh waktu lama untuk melapor dan tertangani dengan baik," kata Ketua Umum Komnas PA, Agustinus Sirait, dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).

Karena itulah, Komnas PA bersama dengan  Cekat.Ai menjalin kerja sama dengan menggunakan kemajuan teknologi Ai terkait hal-hal tersebut

"Penandatangan ini dilakukan tepat di hari Anak Nasional pada 23 Juli. Kami merasa bersyukur dapat perhatian dari Cekat. Ai di mana kondisi anak-anak Indonesia sedang tidak baik baik saja. Dan perlu adanya penanganan yang lebih modern, dan system ini dapat beroperasi 24 jam nonstop," kata Agustinus

Agustinus berharap adanya kerja sama ini akan memperbaiki dari segi sistem pelaporan dan  pengaduan. 

Selama ini dilakukan secara tradisional melalui email, telepon dan datang langsung. Itu kurang efektif. Dengan adanya CekatAi, data bisa dikirim ke Komnas PA bisa dalam bentuk tulisan, video atau rekaman suara. 

"Dan juga edukasi juga jadi lebih mudah dan cepat sampai ke orangtua, ini terobosan baru dalam pelayanan masyarakat" kata Agustinus. 

Sementara itu, Pimpinan Cekat Ai Matthew Sebastian mengatakan pihaknya selama ini hanya fokus di ranah bisnis dan UMKM.

"Namun kami juga merasa perlu memberi dampak untuk bangsa ini, dan setelah MoU ini kamipun sampai merubah tagline kami, Jadi CekatAi ini, punya tagline, dari Indonesia untuk Indonesia dan anak-anak Indonesia, dan sistem sistem ini kami namakan ASA (Ai sahabat anak)," ujar Matthew.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved