Profil dan Sosok
Sasakawa Yohei, Sosok yang Berjasa Bebaskan Selebgram Arnold Putra dari Junta Militer Myanmar
Inilah sosok Sasakawa Yohei yang berjasa dalam pemulangan selebgram Arnold Putra dari junta militer Myanmar ke Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Sosok bernama Sasakawa Yohei disebut berjasa dalam upaya pembebasan selebgram Arnold Putra dari junta militer Myanmar.
Hal ini diungkap oleh adik Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo.
Dia mengatakan, Sasakawa memang memiliki kedekatan dengan tokoh militer di Myanmar.
Sosok filantropis atau dermawan itu disebut oleh Hashim langsung terbang ke Myanmar dan melobi para elite militer di negara tersebut agar Arnold Putra dibebaskan.
"Esok harinya, Sasakawa San terbang ke Yangon dan selanjutnya bertemu dengan pimpinan milter Myanmar. Pada pertemuan itu diputuskan pembebasan Arnold," ujar sosok yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Energi dan Iklim tersebut, Rabu (23/7/2025), dikutip dari Kompas.com.
Dalam kasus ini, Arnold dituduh memasuki wilayah Myanmar secara ilegal melalui perbatasan Thailand dan melakukan interaksi dengan kelompok bersenjata yang dikategorikan sebagai organisasi terlarang oleh pemerintah militer Myanmar, seperti People’s Defense Force (PDF) dan Karen National Liberation Army (KNLA).
Atas tuduhan tersebut, Arnold dijerat pelanggaran Undang-Undang Imigrasi 1947, Undang-Undang Anti-Terorisme, serta Undang-Undang Perkumpulan Terlarang Pasal 17 (2).
Baca juga: 6 Kontroversi Arnold Putra, Selebgram yang Sempat Ditahan di Myanmar, Kini Sudah Pulang ke Tanah Air
Akibatnya, Arnold divonis tujuh tahun penjara di Insein Prison, Yangon sebelum berhasil dibebaskan pemerintah dan dipulangkan ke Indonesia.
Lalu, siapakah Sasakawa Yohei?
Sasakawa Yohei merupakan pria kelahiran Tokyo, Jepang, pada 8 Januari 1939, atau saat ini berusia 86 tahun.
Dia merupakan pimpinan dari The Nippon Foundation yang bergerak di bidang penggalangan dana dan sudah berdiri sejak 1962.
Namun, Yohei baru bergabung ke The Nippon Foundation pada 1981, setelah sebelumnya berkecimpung di dunia bisnis selama 20 tahun.
Dia juga merupakan Ketua dari The Sasakawa Peace Foundation yang merupakan lembaga nirlaba di bawah naungan The Nippon Foundation.
Sementara, jabatannya sebagai pimpinan dari The Nippon Foundation sudah diembannya selama 20 tahun sejak 2005.
Yohei memang dikenal sebagai sosok yang peduli akan isu sosial. Salah satu kepeduliannya terkait pembasmian penyakit kusta di dunia.
Dia pun bekerja sama dengan organisasi kesehatan dunia, WHO, dan beberapa lembaga nonprofit lainnya untuk mencari cara membasmi penyakit kusta.
Selain itu, dia juga memiliki kepedulian terhadap penyandang disabilitas. Contohnya, ketika Jepang menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Paralimpiade tahun 2020, 28 federasi olahraga nasional diperbolehkan untuk mendirikan kantor di gedung The Nippon Foundation.
Bahkan, Sasakawa turut membiayai seluruh operasional dari federasi olahraga itu demi kesuksesan Olimpiade dan Paralimpiade saat itu.
Dia juga sempat menyelenggarakan festival seni bagi seniman disabilitas pada 2022, dengan tajuk The True Colors Festival di Tokyo.
Adapun festival tersebut diisi oleh 100 seniman dari 12 negara dan dihadiri oleh 20.000 pengunjung dari seluruh dunia.
Ternyata, Sasakawa juga memang memiliki keterkaitan dengan Myanmar ketika pada 2012, dia ditunjuk oleh Kementerian Luar Negeri Jepang menjadi Duta Besar Niat untuk Kesejahteraan Ras Nasional di negara tersebut.
Bahkan, dia juga dipercaya menjadi Utusan Khusus Pemerintah Jepang untuk Rekonsiliasi Nasional di Myanmar pada Februari 2013 lalu.
Adapun tugasnya utnuk membantu meningkatkan kesejahteraan kelompok-kelompok etnis di Myanmar.
Sasakawa pun tercatat sudah mengunjungi Myanmar hingga 150 kali sejak ditugaskan oleh pemerintah Jepang.
Adapun pengabdiannya di bidang sosial membuatnya diganjar puluhan penghargaan seperti dari International Gandhi Award (2006), Panglima Mangku Negara Malaysia (2010), hingga dari WHO (2022).
Sasakawa juga menerbitkan beberapa jurnal ilmiah yang mayoritas meneliti soal penyakit kusta.
Karya terakhirnya terbit pada 2023 lalu, jurnal ilmiah berjudul 'Making the Impossible Possible: My Work for Leprosy Elimination and Human Rights'.
Punya Kedekatan dengan Indonesia

Sasakawa juga memiliki kedekatan dengan Indonesia karena kerapmenjalin kerjasama antara PT Nippon Foundation atau The Sasakawa Peace Foundation dengan kementerian.
Contohnya pada 11 Juli 2025 lalu, Sasakawa menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) di bidang pertahanan terkait pertukaran delegasi, kunjungan ke institusi militer, serta kegiatan budaya.
Adapun kerja sama tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenhan, Letjen TNI Tri Budi Utomo.
Empat hari sebelumnya atau pada 7 Juli 2025, Sasakawa menjalin pertemuan dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Bali.
Dikutip dari laman Kemenkes, pertemuan itu digelar untuk memperkuat komitmen percepatan eliminasi penyakit kusta di Indonesia.
Pertemuan tersebut pun turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin dan Sasakawa selaku WHO Goodwill Ambassador for Leprosy Elimination.
Lima langkah strategis dalam percepatan eliminasi kusta pun disepakati dalam pertemuan ini yakni:
- Perluasan wilayah akselerasi target eliminasi kusta dari 42 menjadi 111 kabupaten/kota pada 2030.
- Pelaksanaan skrining masif yang dimulai Juli 2025 di lima kabupaten prioritas: Tangerang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Brebes, Kota Jayapura, dan Kabupaten Sampang.
- Penerapan skrining bagi populasi dengan risiko tinggi sindrom hipersensitivitas Dapsone, khususnya di Papua, Maluku, dan Sulawesi.
- Penguatan ketersediaan pengobatan MDT.
- Partisipasi aktif dalam riset dan uji klinis vaksin kusta internasional.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto/Gita Irawan)(Kompas.com/Danu Danarjati)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.