Selasa, 7 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Polda Metro Jaya Tetapkan 12 Terlapor Kasus Ijazah Jokowi, Abraham Samad: Bentuk Teror Biar Kendor

Abraham Samad mengatakan, SPDP dari Polda Metro Jaya hanya untuk membuat kendor pihak-pihak yang melaporkan ijazah palsu Jokowi.

Penulis: Rifqah
Kolase Tribunnews.com
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Kolase foto Abraham Samad dan Joko Widodo (Jokowi). Abraham Samad mengatakan, SPDP dari Polda Metro Jaya hanya untuk membuat kendor pihak-pihak yang melaporkan ijazah palsu Jokowi. 

"Saya khawatir, dengan dimasukkannya nama saya, ini sebagai bentuk bahwa 'Hati-hati, Abraham Samad saja kita masukkan, apalagi Anda'. Anda ini mau diteror, jangan takut ya, itu tidak boleh terjadi, jangan kendor, anggap biasa ini tidak ada apa-apanya," ucapnya.

Apabila akhirnya ada yang ditetapkan sebagai tersangka dari salah satu 12 terlapor itu, Abraham Samad mengatakan bahwa hal itu biasa saja karena merupakan bentuk risiko dari perjuangan.

Dia mengatakan, tidak akan gentar menghadapi kasus ini sampai titik darah penghabisan.

"Kalaupun nanti ada yang jadi tersangka, itu biasa saja, ini risiko perjuangan kita. Saya pernah dikriminalisasi, ini tidak membuat kendur saya."

"Siapapun orang yang berada di belakang kasus ini yang ingin mengkriminalisasi 12 orang ini, akan saya hadapi sampai titik darah penghabisan," tegas Abraham Samad.

Adapun 12 nama terlapor yang diungkap masuk dalam SPDP ke Kejati DKJ antara lain sebagai berikut:

  1. Eggi Sudjana
  2. Rizal Fadillah
  3. Kurnia Tri Royani
  4. Rustam Effendi
  5. Damai Hari Lubis
  6. Roy Suryo
  7. Rismon Sianipar
  8. Tifauzia Tyassuma
  9. Abraham Samad
  10. Mikhael Sinaga
  11. Nurdian Susilo
  12. Aldo Husein

Abraham Samad Duga Ada Kriminalisasi

Abraham Samad menduga, namanya terseret dalam kasus ini karena dalam podcast miliknya, yakni Abraham Samad SPEAK UP, pernah beberapa kali membahas tentang ijazah Jokowi.

Namun, menurutnya, bukan hanya dia yang membahas kasus ijazah Jokowi tersebut, tapi banyak pihak juga yang membicarakannya.

"Konten kita tidak khusus masalah Jokowi, Abraham Samad SPEAK UP macam-macam di situ konten, bahas sosial sosial, politik, hukum, anti korupsi, dan lain-lain sebagainya," jelasnya, dalam wawancara eksklusif bersama Tribunnews.com, dikutip pada Selasa (22/7/2025).

"Kita tidak pernah fokus terhadap kasus ijazah Jokowi. Tapi memang kita pernah muat juga berita tentang kasus ijazah Pak Jokowi dan kalau begitu kan banyak yang memuat, podcast lain," ucapnya.

Sehingga, Abraham Samad pun mempertanyakan, kenapa dia saja yang ditarget polisi, padahal yang lain juga memuat konten-konten soal ijazah Jokowi itu.

Menurutnya, hal tersebut aneh dan menduga adanya upaya kriminalisasi dalam perkara ini.

"Pertanyaannya kalau semua yang muat, kenapa hanya beberapa orang yang dipanggil. Kan aneh, itu sama saja mau menarget orang, mau mengkriminalisasi. Harusnya kan hukum itu equality before the law ya, semua sama orang kedudukannya di hadapan hukum," tuturnya.

Abraham Samad pun meminta agar jangan ada kriminalisasi dalam hal ini, karena dia merasa hanya dirinya yang ditargetkan oleh polisi.

"Jangan ada diskriminasi, jangan ada cuma segelintir Youtuber saja yang dipanggil, terus yang lainnya nggak dipanggil, padahal sama-sama memuat. Itu kan pertanyaan, ada apa nih polisi? Apa memang sengaja mau menarget saya? Mengkriminalisasi saya?" ungkapnya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved