Minggu, 5 Oktober 2025

Menteri Agama: Anak Laki-laki yang Tak Dapat Kasih Sayang dari Ibu Berpotensi Idap Kelainan Seksual

Para orangtua diminta memperhatikan kehadiran figur lawan jenis dalam masa pertumbuhan anak usia 3-5 tahu

|
Penulis: Igman Ibrahim
Editor: Erik S
Tribunnews/Igman Ibrahim
Menteri Agama saat berbicara dalam Harlah ke-13 dan Rapimnas Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu (19/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar meminta para orangtua memperhatikan kehadiran figur lawan jenis dalam masa pertumbuhan anak usia dini. Khususnya pada anak-anak berusia bottom stage 3-5 tahun.

Ia menilai ketidakseimbangan peran ayah dan ibu pada masa bottom stage dapat berdampak serius terhadap kondisi psikologis dan identitas seksual anak di masa depan.

“Jadi guru TK itu usia 3-5 tahun itu harus ada laki-laki dan perempuan,” ujar Menteri Agama saat berbicara dalam Harlah ke-13 dan Rapimnas Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) di Hotel Bidakara, Jakarta pada Sabtu (19/7/2025).

Baca juga: Tersinggung Diejek Banci, ODGJ Ambil Parang Bacok Warga hingga Tewas, Makan Otaknya

Nasaruddin mengingatkan soal pentingnya kasih sayang dari ibu kepada anak laki-laki di usia dini. Dia bilang, anak laki-laki yang tidak mendapatkan kasih sayang dari ibunya berpotensi kelainan seksual pada usia remaja.  

“Kalau anak laki-laki itu tidak mendapatkan kasih sayang dari ibunya, anak laki-laki itu berpotensi menjadi anak keras kepala bahkan kelainan. Bahkan, maaf, bisa jadi bencong dan sebagainya,” ungkapnya.

Ia mengutip hasil penelitian yang menyebut bahwa anak-anak yang tumbuh tanpa keseimbangan sentuhan psikologis dari lawan jenis. Terutama dalam keluarga janda cenderung mengalami gangguan dalam perkembangan identitas.

“Maka itu kalau ada janda, anak-anaknya perempuan, tidak pernah mendapatkan sentuhan maskulin dari lawan jenisnya, maka penelitian membuktikan akan mengalami banyak kelainan-kelainan seksual, kelainan normal,” katanya.

Ia menambahkan, justru ketika anak-anak memiliki kedekatan sehat dengan lawan jenisnya sejak dini, maka akan memberikan dampak positif bagi stabilitas emosional mereka.

“Jika anak laki-laki itu lebih dekat pada ibunya itu sangat normal, sangat sehat. Jika anak perempuan itu sangat dekat dengan bapaknya, nyuci mobil itu sangat sehat, sangat dianjurkan. Itu tidak akan terpengaruh gombalan lawan jenis,” paparnya.

Menteri Agama menyebut masa bottom stage adalah waktu paling krusial dalam pembentukan keseimbangan otak kanan dan kiri. Oleh karena itu, kehadiran orang tua secara emosional sangat diperlukan.

Baca juga: Pelajar di Cianjur yang Terindikasi LGBT atau Gemulai Bakal Dibina di Pendidikan Militer

“Itu kenapa kalau para laki-laki sesibuk apapun, punya anak perempuan di usia bottom stage, minimum ditelepon. Itu sangat memberikan keseimbangan maskulin-feminin dalam pemenuhan otak kanan dan otak kiri,” ujarnya.

Ia juga menyarankan agar masyarakat tak perlu khawatir jika anak laki-laki suka membantu pekerjaan domestik ibunya.

“Kalau ada anak laki-laki suka membantu ibunya, takut menjadi bencong. (Padahal) itu sehat, supaya saat dia masuk fase remaja, masa kehampaan terhadap lawan jenisnya itu tidak ada karena sudah terpenuhi oleh bapak ibunya. Ini perlu disosialisasikan kepada masyarakat kita,” jelasnya

Menurutnya, kebutuhan anak terhadap figur lawan jenis tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, akan tetapi juga perlu hadir di lingkungan sekolah, khususnya pendidikan anak usia dini. 

Ia menilai bahwa jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada perkembangan emosional anak.

Ia mencontohkan bahwa di banyak daerah di Indonesia termasuk kampung halamannya, tenaga pengajar TK masih didominasi oleh perempuan. Hal ini pun menuai protes dari koleganya yang berasal dari Amerika Serikat (AS).

“Bahkan di kampung saya di sejumlah daerah tidak ada guru TK laki-laki di sana, umumnya perempuan. Apa dia respons? Broken school, katanya, itu sekolah rusak,” tandasnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved