Bukan Sekadar Simbol dan Dokumen Antaragama, Deklarasi Istiqlal Jadi Seruan Persatuan Bangsa
Ia menyebut dokumen tersebut sebagai simbol persaudaraan lintas iman dan k
Penulis:
Fahdi Fahlevi
Editor:
Dodi Esvandi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, menegaskan bahwa Deklarasi Istiqlal bukan hanya milik satu agama, melainkan milik seluruh bangsa Indonesia.
Ia menyebut dokumen tersebut sebagai simbol persaudaraan lintas iman dan kemanusiaan.
“Deklarasi ini ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal, tetapi juga disetujui oleh para tokoh agama dan budaya. Karena itu, ini bukan deklarasi agama, melainkan deklarasi bangsa,” ujar Antonius dalam peluncuran buku Deklarasi Istiqlal di Henry Soetio Hall, Gedung KWI, Jakarta, Rabu (10/9/2025).
Ia menjelaskan bahwa deklarasi tersebut memuat tiga dimensi utama:
- Humanis, karena berfokus pada perjuangan kemanusiaan
- Ekologis, dengan penekanan pada pentingnya menjaga bumi sebagai rumah bersama
- Dialogis, yang mengedepankan perjumpaan dan komunikasi antarmanusia dalam kehidupan sehari-hari
Antonius juga menekankan pentingnya penerapan nyata dari nilai-nilai dalam deklarasi tersebut.
Ia mencontohkan rencana Kementerian Agama untuk menyusun kurikulum cinta sebagai bentuk konkret dari semangat deklarasi.
Baca juga: Beri Selamat ke Paus Leo XIV, Menteri Agama Harap Komitmen Deklarasi Istiqlal Terus Terjalin
“Enam bulan setelah pertemuan, saya mendengar langsung dari Kiai Haji Nasaruddin Umar bahwa Kementerian Agama sedang merancang kurikulum cinta. Itu bentuk nyata dari semangat deklarasi,” ungkapnya.
Ia berharap semangat Deklarasi Istiqlal dapat memperkuat persaudaraan lintas iman dan menumbuhkan rasa kemanusiaan di antara umat beragama.
“Makin tinggi keagamaan kita, makin dekatlah kita dengan sesama manusia. Makin kita membaca kitab suci masing-masing, makin kita bersahabat dengan orang lain,” tutup Antonius.
Sebagai informasi, Deklarasi Bersama Istiqlal 2024 ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar pada 5 September 2024.
Penandatanganan dilakukan di pekarangan Masjid Istiqlal dan Terowongan Silaturahmi, Jakarta, sebagai simbol komitmen terhadap perdamaian, dialog, dan persaudaraan lintas agama.
Peringati Maulid Nabi, Menag Nasaruddin Umar Perkenalkan Konsep Ekoteologi ke Presiden dan Wapres |
![]() |
---|
Tunjangan Profesi Guru Non PNS Naik Jadi Rp2 Juta per Bulan |
![]() |
---|
Menteri Agama Ungkap Kesulitan Anak yang Tak Miliki Akta: Jangan Sampai Lahir di Luar Perkawinan |
![]() |
---|
Sosok Nasaruddin Umar, Menteri Agama Viral Usai Pernyataan Kontroversi Soal Guru, Kini Minta Maaf |
![]() |
---|
Minta Maaf Usai Pernyataannya soal Profesi Guru Viral, Menag: Tidak Ada Niat untuk Merendahkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.