Kaesang Gagas Pemilihan Raya PSI 2025, Jeffrie G: Padahal Kalau Mau Menang, Nggak Usah Mikir Ide Itu

Laporan wartawan Tribunnnews.com, Yohanes Liestyo Poerwoto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Jeffrie Geovanie membeberkan sosok penggagas Pemilihan Raya 2025. Dia adalah Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.  

Adapun putra bungsu dari Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) berstatus sebagai petahana yang juga mencalonkan diri sebagai salah satu kontestan Ketua Umum PSI dalam pemilihan edisi kali ini.

“Saudara-saudara sekalian, gagasan (Pemilihan Raya 2025) ini datang justru dari salah satu kandidat yaitu Mas Kaesang Pangarep,” katanya saat memberikan sambutan dalam Kongres PSI di Graha Saba Permana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025).

Jeffrie mengatakan digelarnya Pemilu Raya ini karena Kaesang berpikiran bahwa seluruh kader dapat mencalonkan diri sebagai calon Ketua Umum PSI.

Padahal, menurut Jeffrie, Kaesang tidak perlu menggagas ide semacam itu jika ingin menang dalam pemilihan Ketua Umum PSI.

“Bayangkan dia yang tidak perlu bertarung justru menawarkan gagasan untuk mengambil risiko bahwa dia bisa saja dikalahkan dalam pemilihan,” ujarnya.

Dia menganggap Kaesang telah berjiwa besar sehingga sampai mau berpikiran untuk menggagas Pemilihan Raya 2025.

Jeffrie berharap agar sikap Kaesang dicontoh oleh kader lainnya.

“Jadi, sikap berjiwa besar dari anak muda seperti Mas Kaesang harus menjadi contoh bagi kader lain,” katanya.

Pemilihan Raya 2025 dilakukan dengan cara sistem e-voting dan diikuti Daftar Pemilih Tetap (DPT) sejumlah 187.306 orang yang merupakan kader PSI seluruh Indonesia.

Dengan menggunakan sistem e-voting, maka para pemilih diberikan hak untuk memilih calon yang diinginkan atau one man one vote.

Proses pemilihan ini digelar pada 12-18 Juli 2025.

Di sisi lain, ada tiga calon yang bersaing untuk memperebutkan kursi ketua umum dari partai yang berganti logo menjadi gajah berkepala merah tersebut.

Mereka adalah Wakil Ketua DPW PSI Jabar, Ronald Aristone Sinaga; petahana, Kaesang Pangarep; dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus Mulyono Herlambang.