Jumat, 3 Oktober 2025

Menlu Sugiono Singgung Nasib Pelajar Indonesia di AS dalam Forum yang Dihadiri Marco Rubio

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menyinggung soal para pelajar Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan konflik di Palestina

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Adi Suhendi
dok Kemlu RI
ASEAN - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menyinggung soal para pelajar Indonesia di AS dan konflik di Palestina, dalam forum ASEAN-US Post-Ministerial Conference (PMC) yang juga dihadiri oleh Menlu AS Marco Rubio, di Kuala Lumpur, Malaysia, Sabtu (12/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Sugiono menyinggung soal para pelajar Indonesia di Amerika Serikat (AS) dan konflik di Palestina, dalam forum ASEAN-US Post-Ministerial Conference (PMC) yang dihadiri Menlu AS Marco Rubio, di Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam kesempatan itu, Sugiono menyebut saat ini ada lebih dari 8.000 pelajar Indonesia yang menempuh pendidikan di Amerika Serikat.

Ia menyatakan bahwa kerja sama pendidikan menjadi pilar penting untuk hubungan antar masyarakat.

Berkenaan dengan itu, Sugiono berharap ada kebijakan visa yang lebih inklusif agar terus mendukung investasi jangka panjang.

Sebagaimana diketahui Presiden AS Donald Trump mengeluarkan kebijakan keimigrasian.

Baca juga: Menlu RI: Tarif AS Bikin Negara ASEAN Sadar Perlunya Penguatan Pasar Asia Tenggara

Sejumlah mahasiswa Indonesia terkena imbasnya karena dianggap melanggar ketentuan negeri Paman Sam.

Visa pelajarnya dicabut dan WNI tersebut ditahan.

“Para pelajar ini bukan hanya menimba ilmu, tetapi juga jembatan strategis kemitraan kita. Kami berharap kebijakan visa yang lebih inklusif dapat mendukung investasi jangka panjang ini,” kata Sugiono dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Baca juga: Menlu RI Akan Hadiri 19 Kegiatan Dalam Pertemuan Negara ASEAN di Malaysia, Bakal Bahas Palestina

Selain soal pelajar di AS, Sugiono juga menyampaikan harapan ASEAN agar AS juga terus mendukung perdagangan terbuka dan adil, termasuk melalui ASEAN–US Trade and Investment Framework Arrangement (TIFA).

Kemudian Sugiono menegaskan, penghormatan terhadap hukum internasional harus menjadi landasan bersama dalam menghadapi dinamika geopolitik global yang terus memanas.

Secara khusus, Menlu Sugiono menyoroti krisis kemanusiaan di Gaza sebagai konsekuensi dari pelanggaran prinsip hukum internasional.

Menurutnya ASEAN juga harus melihat situasi di Gaza sebagai kesadaran untuk bergerak bersama demi dunia yang aman dan damai.

Indonesia juga menyatakan tetap pada posisinya untuk mendorong gencatan senjata permanen, dan akses kemanusiaan tanpa hambatan.

“Tragedi kemanusiaan di Gaza harus menjadi penggerak bagi kita semua. Indonesia kembali menyerukan gencatan senjata permanen, akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan jalan kredibel menuju solusi dua negara sesuai resolusi PBB,” tegas Sugiono

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved