Berantas Mafia Pangan, Menteri Amran Hubungi Kapolda Jateng Tindak Peredaran Gula Oplosan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman baru-baru ini menelepon Kapolda Jawa Tengah untuk menindak peredaran gula oplosan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mafia pangan menjadi permasalahan serius di Republik Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman baru-baru ini mengungkapkan praktik curang produsen beras oplosan jenis premium.
Kepada wartawan, Amran menyebut persoalan pangan bukan hanya beras tetapi juga gula, minyak, hingga pupuk
"Karena bukan di beras saja, minyak goreng kemarin kita temukan lalu pupuk palsu kemudian ada gula," kata Mentan kepada wartawan, Sabtu (12/7/2025).
Menurutnya, bahan pokok penting tersebut diakali para pelaku usaha besar untuk meraup untung besar.
Baca juga: Gibran Minta Mentan Amran Sulaiman Atasi Masalah Petani Tebu: Kemarin Beras Bisa, Tebu Juga Bisa Lah
Di Jawa Tengah peredaran gula oplosan berskala besar menjadi perhatian Menteri Amran.
Merasa geram dengan kondisi tersebut, Amran sampai harus menghubungi Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo.
"Gula kemarin kami telpon langsung. Pak Kapolda, kami terima kasih Kapolda Jawa Tengah langsung ditindak," tuturnya.
Baca juga: Mentan Lapor Kapolri dan Jaksa Agung Soal Temuan Beras Premium Tak Sesuai Standar
Amran berujar praktik curang produsen pangan ini jelas merugikan petani.
"Baru kita temukan 5 pupuk palsu Rp 3,2 triliun petaninya langsung bangkrut. Ini pinjaman. Pinjaman KUR tapi bangkrut. Ini tega dan tidak beradab," imbuhnya.
Pemerintah, ujar Amran, akan membenahi persoalan mafia pangan agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia seperti perintah Presiden Prabowo Subianto.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.