Skill Khusus Regu Terjun Wingsuit Kopasgat, Melayang Ke Lokasi Target 5 Kilometer Dari Exit Pesawat
Regu terjun wingsuit Kopasgat TNI AU telah dinyatakan MURI sebagai pelopor terjun wingsuit militer pada Jumat (11/7/2025).
"Nah kemarin kita laksanakan di saat kondisinya seperti ini, gelap, kita tetap diterjunkan. Karena kita menggunakan GPS," ucap dia.
Yudi menceritakan awalnya ia menjadi penerjun wingsuit Kopasgat.
Pada tahun 2018, ujar dia, diadakan seleksi oleh pelatih dari luar.
Setelah seleksi dilaksanakan, kemudian ia melaksanakan penerjunan assessment untuk memilih seorang penerjun wingsuit.
"Untuk saya pertama di tahun 2018, dua orang terlebih dahulu yang melaksanakan seleksi dan lolos. Untuk yang selanjutnya tahun 2024 kemarin 10 orang dinyatakan lolos untuk melaksanakan assessment dan menjadi seorang penerjun wingsuit. Dipilih dari 10 yang terbaik," ungkap dia.
"Pertama kita didampingi oleh satu orang instructor. Jadi satu orang seleksi, itu nanti melaksanakan penerjunan bareng dengan instructor. Di situ ada program assessment. Assessment yang dilaksanakan itu tergantung dari kemampuan setiap penerjun yang di assessment," lanjutnya.
Indikator atau assessment yang digunakan, ujar Yudi, adalah terjun horizontal atau mendatar.
Hal itu, berbeda dengan terjun free fall (terjun bebas) yang menerapkan teknik terjun vertikal atau menurun.
"Jadi wingsuit menggunakan baju sayap, kita terbangnya adalah horizontal, maju. Sehingga assessment yang kita gunakan adalah pelayangan melaksanakan secara horizontal. Jadi pelaksanaan yang biasanya vertikal (free fall), kita melaksanakan pelayangan yang horizontal yaitu yang maju," pungkasnya.
Komandan Kopasgat Marsda TNI Deny Muis mengungkapkan Kopasgat TNI AU membentuk regu penerjun wingsuit karena kebutuhan operasi.
Dengan wingsuit, kata dia, prajurit Kopasgat mampu melakukan operasi-operasi khusus.
"Selama ini kita melaksanakan operasi khusus seperti infiltrasi melalui terjun freefall tempur, kemudian kita kembangkan dengan menerjunkan prajurit kita menggunakan wingsuit," ungkapnya.
"Nah ini lebih cepat, lebih senyap, dan lebih tidak terdeteksi. Jadi dari beberapa kajian kita ternyata wingsuit inilah yang mungkin lebih cocok," pungkasnya.
Tahun ini, Deny mengatakan akan melipatgandakan jumlah regu terjun wingsuit Kopasgat.
Saat ini, kata dia, Kopasgat memiliki satu regu terjun wingsuit berisi 10 prajurit.
"Paling tidak (tahun ini) kita akan menambah dua kali lipat dari yang sekarang ini ada," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.