Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

BGN Diminta Lakukan Perbaikan Sistem Verifikasi Mitra Dapur Mandiri MBG

Badan Gizi Nasional (BGN) diminta melakukan perbaikan atas sistem verifikasi mitra dapur mandiri Makan Bergizi Gratis.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Wahyu Aji
Istimewa
MBG - Ketua Umum Gapimdo HM S. Tribuana (tengah) bicara soal perbaikan atas sistem verifikasi mitra dapur mandiri Makan Bergizi Gratis.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Mitra Dapur Mandiri (Gapimdo) HM S. Tribuana meminta Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan perbaikan atas sistem verifikasi mitra dapur mandiri Makan Bergizi Gratis.

Sebab sistem verifikasi milik BGN diduga tidak menggambarkan realitas sesungguhnya di lapangan.

Persoalan sistem ini yang kemudian memicu masalah di tengah-tengah masyarakat.

Tri mengatakan, saat ini terjadi hambatan sistemik dalam verifikasi mitra sah program MBG di Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan sekitarnya.

Hambatan tersebut berupa penolakan sistem digital BGN terhadap sejumlah mitra BGN yang sejatinya telah memenuhi persyaratan untuk ditetapkan sebagau mitra dapur mandiri.

"Puluhan mitra di wilayah 9 daerah Sulawesi ini sebenarnya telah memenuhi syarat mitra BGN dengan melengkapi seluruh infrastruktur dapur, mulai dari gedung dapur, alat masak, hingga kendaraan box distribusi. Namun ketika dalam proses akhir dalam sistem BGN, pengajuan 'Persiapan' ditolak dengan alasan wilayah sudah penuh," kata Tribuana, di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Tri mengungkapkan fakta di lapangan justru bertolak belakang dengan sistem di BGN.

Sebab ketika dilakukan pencocokan data di lapangan, mitra dapur MBG yang aktif justru jumlahnya jauh dari kebutuhan. 

"Jadi datanya sangat bertolak belakang. Di banyak kecamatan di wilayah Sulawesi dan lebih khusus Makassar dan kabupaten sekitar, baru satu dua dapur yang aktif. Tapi di dalam sistem tetap menolak dengan dalih wilayah sudah terpenuhi. Ini tidak masuk akal,” tegas Tribuana.

Tri curiga ada kesengajaan sistem pendataan mitra BGN ini dikunci secara sistemik.

Kuat dugaan ada dugaan keterlibatan oknum yang ingin mengatur siapa saja yang bisa lolos sebagai mitra MBG di Wilayah tersebut.

“Ada permainan. Wilayah dikunci agar hanya pihak tertentu yang bisa masuk. Sementara mitra resmi yang siap produksi justru ditolak tanpa dasar faktual,” ujar Tri.

Oleh karena itu, dia meminta agar proses verifikasi terhadap mitra dapur ini dibuat secara transparan dan berbasis fakta lapangan.

Menurutnya, hal ini penting jangan sampai data mitra yan tersaji dalam sistem hanya sekedar angka statis yang justru rawan dimanipulasi. 

"Ini bukan semata persoalan sistem error, ini potensi sabotase terhadap program prioritas Presiden. Jika dapur yang lengkap ditolak, dan wilayah kosong diklaim sudah penuh, ini bentuk ketidakadilan sosial,” tegas Tribuana.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved