Keluarga Menteri dan Fasilitas Negara
Soal Surat Minta Pendampingan Kunjungan Istri di Eropa, Menteri UMKM Maman Dinilai Tidak Hati-hati
Menurut M. Jasin, Maman Abdurrahman selaku penyelenggara negara, seharusnya memiliki kontrol agar tidak dibuatkan surat pendampingan kunjungan istri.
"Ya dia harus kontrol kepada sekjen, jangan membuat surat ke sana yang untuk minta special treatment atau treatment selayaknya penyelenggara negara. Nggak bisa itu. Penyelenggara negara pun juga gak harus seperti itu," tegas M. Jasin.
M. Jasin juga menegaskan, soal asli tidaknya surat bukanlah masalah utama.
Namun, yang harus paling diperhatikan adalah apakah benar ada perlakuan istimewa yang diberikan kepada istri Maman Abdurrahman seperti fasilitas penyelenggara negara.

"Itu dari kop suratnya, dari tanda tangannya, gak usah digital forensik sudah ketahuan. Itu gampang untuk mengidentifikasi palsu dan tidaknya," kata M. Jasin.
"Tapi yang terpenting bukan itu. Kalau untuk KPK, [yang penting, red] itu selama di negara-negara yang dikunjungi dia menerima fasilitas atau tidak?" imbuhnya.
"Kalau dia menerima fasilitas jamuan-jamuan, pengkhususan, padahal itu bukan kedinasan. Dia itu hanya mendampingi anaknya itu sangat private. Itu pribadi," lanjut M. Jasin.
"Jangan menyeret-nyeret anggota keluarga itu dimasukkan di dalam kedinasan seakan-akan Menteri UMKM-nya yang berkunjung," tegasnya.
"Ini yang perlu dipahami oleh penyelenggara negara, para pejabat negara itu jangan gampang melibatkan anggota keluarga untuk kepentingan dinas," sambungnya.
Surat Minta Pendampingan Viral
Sebagai informasi, Maman Abdurrahman ramai diperbincangkan lantaran adanya dugaan meminta fasilitas negara untuk sang istri, Agustina Hastarini atau Tina Astari, lewat sebuah surat untuk Kedutaan Besar RI di sejumlah negara di Eropa.
Surat resmi dengan kop Kementerian UMKM bernomor B-466/SM.UMKM/PR.01/2025 tertanggal 30 Juni 2025 tersebar di media sosial.
Dalam surat tersebut, tertulis agenda kunjungan istri Maman Abdurrahman ke beberapa negara di Benua Biru pada 30 Juni - 14 Juli 2025.
Kunjungan ini disebut sebagai bagian dari Misi Budaya.
Dalam agenda kunjungannya, Agustina Hastarini mengunjungi beberapa kota di enam negara Eropa dan Turki.
Yakni, Istanbul (Turki), Pomorie (Bulgaria), Sofia (Bulgaria), Amsterdam (Belanda), Brussels (Belgia), Paris (Prancis), Lucerne (Swiss), dan Milan (Italia).
Sumber: TribunSolo.com
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.