Jumat, 3 Oktober 2025

Soal Kader PSI Sebut Jokowi Penuhi Syarat sebagai Nabi, Rocky Gerung: Sudah Hilang Akal Itu

Pengamat politik Rocky Gerung menilai, kader PSI yang menyebut Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memenuhi syarat sebagai nabi sudah hilang akal.

Dok. Sekretariat Presiden, Wartakotalive.com/Ramadhan L Q
JOKOWI DISEBUT PENUHI SYARAT JADI NABI - Kolase Foto: Mantan Presiden RI Joko Widodo saat memberikan keterangan pers menanggapi putusan MK soal gugatan uji materi batas usia capres dan cawapres, Senin (16/10/2023) dan Akademisi Rocky Gerung seusai menjalani klarifikasi di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (6/9/2023) sore. Pengamat politik Rocky Gerung memberikan tanggapan mengenai pernyataan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang menyebut Mantan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memenuhi syarat sebagai nabi. 

"Itu pendukung yang sudah kehilangan akal kan. Gimana menjadi nabi?" kata Rocky Gerung.

Merusak Demokrasi

Selanjutnya, Rocky Gerung menjawab pertanyaan Pandji Pragiwaksono mengenai dampak terburuk dari Jokowi terhadap Republik Indonesia.

Menurut akademisi kelahiran Manado, Sulawesi Utara ini 20 Januari 1959 tersebut, Jokowi telah merusak demokrasi di Indonesia. 

Bahkan, kata Rocky Gerung, Jokowi punya niat jahat atau mens rea dengan menghancurkan partai yang membesarkan namanya.

Belum lagi ada sejumlah dugaan kebohongan yang pernah dilontarkan Mantan Wali Kota Solo tersebut.

"Ya dia merusak demokrasi. Membunuh partai politik yang membesarkan dia, itu udah mens rea yang paling buruk di dalam watak seseorang kan," kata Rocky Gerung.

"Apalagi kalau kita hitung segala macam tipu bahwa dia punya 11 triliun, bahwa dia akan bikin mobil segala macam, tipu semua itu," jelasnya.

"Tapi kemaksiatan tertinggi adalah dia merusak demokrasi," tegasnya.

Kemudian, Rocky Gerung meluruskan persepsi yang menyebut Jokowi menghasilkan demokrasi.

Menurutnya, itu adalah hal yang salah. Sebab, Jokowi baru muncul setelah demokrasi di Indonesia muncul, tepatnya 16 tahun setelah reformasi.

"Orang bilang, Jokowi berupaya untuk menghasilkan demokrasi. Loh terbalik. Jokowi datang ketika demokrasi sudah ada," ujar Rocky Gerung.

"Kan Jokowi datang 2014, setelah 16 tahun reformasi itu, demokrasi sudah ada kok apa yang dibikin tuh?" tandasnya.

(Tribunnews.com/Rizki A.)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved