Pengamat: Tren Kedatangan Imigran Baru Tiongkok ke RI Berbeda dengan yang Terjadi di Awal Abad 20
Imigran ini jauh berbeda dari karakteristik etnis Tionghoa di Asia Tenggara dan Indonesia yang disebut sebagai migran lama.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Malvyandie Haryadi
“Karena mereka datang dengan jumlah besar, mereka akan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama kelompok mereka, sehingga proses integrasi antara mereka dan masyarakat setempat menjadi sangat sulit,” tutur Leo.
Menurutnya, kesulitan untuk berintegrasi dengan masyarakat setempat itu menjadi sebuah persoalan yang muncul akibat kehadiran migran baru asal Tiongkok itu. Persoalan lain yang muncul adalah kegiatan mereka yang terkait dengan berbagai proyek investasi dari Tiongkok.
Namun ia berpesan agar para peneliti tak melupakan bahwa proyek-proyek tersebut sebenarnya membawa pula hasil positif.
“Transfer teknologi dari Tiongkok, yang secara biaya cukup murah, adalah salah satu dampak positif dari datangnya migran baru dari Tiongkok,” ungkap Leo.
Namun ia juga mengingatkan bahwa terdapat pula dampak negatif yang tak kalah penting, seperti kerusakan lingkungan akibat pertambangan, kurangnya pelibatan tenaga kerja lokal dalam proyek-proyek asal Tiongkok akibat faktor bahasa, serta fenomena perjudian online, yang melibatkan orang-orang asal Tiongkok yang membentuk sindikat lintas negara di beberapa negara Asia Tenggara, termasuk Laos, Myanmar, dan Filipina.
Menimbang dampak positif dan negatif di atas, Leo beranggapan bahwa fenomena migran baru asal Tiongkok harus dikaji dengan sebuah pendekatan baru yang meskipun tetap kritis, tetapi tanpa bersifat apriori.
Ketua Forum Sinologi Indonesia yang juga Dosen Magister Ilmu Komunikasi (MIKOM) Universitas Pelita Harapan (UPH), Johanes Herlijanto, menyesalkan masih adanya pandangan yang menyamakan antara warga Tionghoa yang baru dengan etnik Tionghoa di Indonesia dan Asia Tenggara.
Johanes menyatakan bahwa pandangan semacam itu kurang adil terhadap etnik Tionghoa yang bukan hanya telah berakar dan beradaptasi, tetapi juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi kawasan Asia Tenggara, tempat mereka menetap selama berabad-abad.
“Tionghoa Indonesia, misalnya, telah memberikan sumbangsih yang signifikan bagi bangsa Indonesia. Mereka adalah orang Indonesia yang selalu mengedepankan identitas kebangsaan Indonesia,” tutur pemerhati Tionghoa asal UPH itu.
Johanes berpandangan bahwa sikap mengedepankan keindonesiaan itu terlihat dalam pengamatan terhadap berbagai individu dan kelompok muda Tionghoa dalam aktivitas media sosial mereka belakangan ini.
Generasi muda Tionghoa tersebut cenderung menekankan bahwa mereka adalah Tionghoa Indonesia dan tak dapat disamakan dengan orang-orang asal Tiongkok ataupun penduduk Tiongkok daratan. Johanes menghimbau agar sikap tersebut dipertahankan, dan didukung oleh masyarakat Indonesia yang menyokong kehadiran Indonesia yang multikultural.
Peneliti Pusat Riset Kependudukan, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Triyono, S.Sos., M.A., sependapat dengan Profesor Leo Suryadinata dalam hal dampak positif dan negatif dari kehadiran investasi dan migran baru asal China.
“Kehadiran industri smelter di Sulawesi Tengah dan Tenggara menghidupkan perekonomian di daerah tersebut, ini hal yang jarang diungkap ke public,” tuturnya.
Namun sosiolog tamatan Universitas Gajah Mada (UGM) itu juga menuturkan mengenai adanya persoalan budaya yang diakibatkan kehadiran migran baru asal Tiongkok itu.
Persoalan itu antara lain mencakup miskomunikasi, mispersepsi, serta praduga antara migran asal Tiongkok dan masyarakat setempat, yang dalam pandangannya berpotensi memunculkan konflik.
Mahasiswa Terlibat dalam Gerakan Hijau, 10.000 Bibit Terkumpul di Pusat Edukasi Lingkungan |
![]() |
---|
Pengakuan Laurin Ulrich Belum Tutup Pintu jadi Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia |
![]() |
---|
Meniru AS dalam Urusan Militer Sipil Adalah Berbahaya dan Keliru |
![]() |
---|
Respons KPAI terkait Kasus Keracunan MBG yang Terus Berulang: Hentikan Sementara untuk Evaluasi |
![]() |
---|
Jadwal Final Indonesia Masters 2025 Super 100, Chico Aura Tumpuan Tunggal Raih Gelar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.