Mahfud MD Puji Buku Prabowo 'Paradoks Indonesia': Negara Kaya Raya tapi Rakyatnya Miskin
Mahfud MD menyoroti paradoks Indonesia yang menjadi inti dari buku yang ditulis Presiden Prabowo Subianto pada 2017 lalu berjudul Paradoks Indonesia.
Penulis:
Wahyu Gilang Putranto
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, menyoroti buku Paradoks Indonesia yang ditulis oleh Presiden Prabowo Subianto pada 2017 silam.
Diketahui buku Paradoks Indonesia berisi tentang pikiran-pikiran strategis Prabowo Subianto guna mengentaskan persoalan yang membelit bangsa dan negara.
Menurut Mahfud MD, buku Paradoks Indonesia tulisan Prabowo sangatlah bagus.
"Terus terang, saya puji sangat bagus karena dia menggambarkan problem-problem kita sebagai bangsa dan negara Indonesia yang harus tahu apa masalahnya dan mau ke mana kita," ungkap Mahfud MD dalam siniar Terus Terang yang diunggah kanal YouTube miliknya, Rabu (25/6/2025).
Alasan Mahfud menilai buku Prabowo bagus yaitu ketika membuat pernyataan-pernyataan, menggambarkan rumusan masalah, selalu ada angka statistik dari sumber kredibel.
"Sehingga tidak asal omong," ungkapnya.
Oleh sebab itu, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menganggap buku ini bisa menjadi peta jalan untuk perjalanan Indonesia ke depan di bawah kepemimpinan Prabowo.
Mahfud mengatakan buku Prabowo memuat paradoks yang terjadi di Indonesia.
Secara sederhana, paradoks adalah adanya sesuatu yang bertentangan, kurang masuk akal tetapi bisa jadi mengandung kebenaran.
"Karena apa? Gini, isi buku ini sebenarnya berbicara tiga hal saja. Tiga hal pokok, satu, bahwa kita sudah menyepakati satu sistem perekonomian dan sistem politik demokrasi yaitu ekonomi Pancasila dan demokrasi Pancasila. Yang kedua, tetap dalam perjalanannya sampai saat ini terjadi banyak paradoks."
"Politik ekonominya menyimpang, sesuatu yang bertentangan atau janggal," urai Mahfud.
Baca juga: Dasco Respons soal IG Prabowo Diserbu Netizen Brasil Terkait Juliana Marins
"Ekonominya sudah tidak sesuai dengan ekonomi, konstitusi, politiknya sudah politik oligarki."
Hal-hal tersebut, kata Mahfud, sudah ditulis Prabowo pada 2017.
"Lalu yang ketiga, oleh karena itu ini menjadi alasan bagi Pak Prabowo untuk masuk ke dunia politik melihat itu ekonominya dilanggar, demokrasinya dilanggar sudah tidak sesuai dengan kesepakatan para pendiri sehingga muncul paradoks," ungkap Mahfud.
Pada buku tersebut, sosok yang pernah menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) itu merumuskan pokok paradoksnya Indonesia adalah negara yang sangat kaya raya, namun rakyatnya miskin.
Sumber: TribunSolo.com
Kepala BGN Dadan Mendadak Ditelepon Prabowo, Tanya Isu Ompreng MBG Diduga Mengandung Minyak Babi |
![]() |
---|
Komisi I DPR Ungkap Sejumlah Tantangan Keamanan Dihadapi Menko Polkam Djamari Chaniago, Apa Saja? |
![]() |
---|
Harta Kekayaan Qodari Kepala KSP Baru Capai Rp 261 Miliar, Punya 176 Tanah dan Bangunan |
![]() |
---|
M Qodari Naik Pangkat Jadi Kepala KSP, Rocky Gerung: Kesannya Prabowo Tak Mengerti Demokrasi |
![]() |
---|
'Gerindranisasi' Kabinet Merah Putih Prabowo Subianto |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.