Senin, 29 September 2025

Reshuffle Kabinet

Komisi I DPR Ungkap Sejumlah Tantangan Keamanan Dihadapi Menko Polkam Djamari Chaniago, Apa Saja?

Sukamta meyakini Presiden Prabowo Subianto memiliki pertimbangan yang matang sehingga memilih Djamari.

Penulis: Fersianus Waku
Editor: Dewi Agustina
YouTube Kompas TV
MENKO POLKAM BARU - Djamari Chaniago resmi dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan menggantikan Budi Gunawan. Pelantikan dilakukan di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 17 September 2025. Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta berharap Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago, bisa menjawab tantangan-tantangan ke depan yang tidak mudah.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta berharap Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Djamari Chaniago, bisa menjawab tantangan-tantangan ke depan yang tidak mudah. 

Sukamta meyakini Presiden Prabowo Subianto memiliki pertimbangan yang matang sehingga memilih Djamari.

Baca juga: Kisah di Balik Persahabatan Djamari Chaniago dengan Prabowo, Menko Polkam: Dia Panggil Saya Bang

"Saya berharap beliau sebagai Menkopolkam dapat menjawab tantangan-tantangan ke depan yang tidak mudah dan di masa dunia yang berbahaya," kata Sukamta kepada wartawan, Kamis (18/9/2025).

Sukamta menyoroti beberapa tantangan yang akan dihadapi Menkopolhukam ke depan tidak ringan. 

Dari sisi domestik, ia menyoroti penurunan kualitas demokrasi di Indonesia. 

 

 

Berdasarkan data indeks demokrasi global, skor Indonesia pada 2024 tercatat sebesar 6,44, menurun dari 6,5 pada 2023 dan 6,7 pada 2022. 

Skor ini menempatkan Indonesia dalam kategori flawed democracy atau demokrasi yang cacat.

"Indeks ini terdiri dari aspek kebebasan sipil, kesetaraan dan aspek lembaga demokrasi," ujar Sukamta

Selain itu, ia menyoroti eskalasi ketegangan politik dalam negeri. 

Menurutnya, meningkatnya ketidakpuasan publik terhadap sejumlah lembaga negara seperti DPR, kepolisian, dan kementerian menjadi tantangan tersendiri bagi stabilitas nasional.

"Ini menjadi tantangan besar bagi Menkopolkam untuk tetap bisa menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri dengan tetap menjunjung tinggi demokrasi dan kebebasan sipil dalam menyampaikan aspirasi," ucap Sukamta

Dari sisi eksternal, Sukamta menilai dinamika geopolitik global dan kawasan menuntut perhatian serius. 

Ia mencontohkan konflik di Timur Tengah antara Palestina dan Israel, serta ketegangan perbatasan di Asia Tenggara, termasuk sengketa Ambalat dengan Malaysia yang kembali mencuat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan