Senin, 29 September 2025

Mahfud MD Puji Buku Prabowo 'Paradoks Indonesia': Negara Kaya Raya tapi Rakyatnya Miskin

Mahfud MD menyoroti paradoks Indonesia yang menjadi inti dari buku yang ditulis Presiden Prabowo Subianto pada 2017 lalu berjudul Paradoks Indonesia.

|
Editor: Nuryanti
YouTube/Mahfud MD Official
PARADOKS INDONESIA - Mantan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyoroti buku Paradoks Indonesia yang ditulis Presiden Prabowo Subianto pada 2017 lalu. Menurut Mahfud MD, buku Paradoks Indonesia tulisan Prabowo sangatlah bagus. 

"Sumber daya alamnya luar biasa, kita punya apa saja ya segala jenis tambang kita punya, kekayaan laut luar biasa kaya raya, tetapi rakyat kita miskin," ungkapnya.

Pada buku itu, Mahfud menyebut Prabowo menyajikan perbandingan yang sangat baik.

Misalnya perbandingan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Tiongkok, Singapura, dan Indonesia.

"Tiongkok itu berkembang dari tahun 1985 sampai dengan tahun 2019 sebesar 46,3 kali lipat. Singapura 19,5
kali lipat. Indonesia hanya tumbuh 13,1," ungkapnya.

"Nah, itu kan satu kepincangan yang dipotret dengan bagus oleh Pak Prabowo."

Selain itu, Prabowo juga menekankan berkali-kali terjadi apa namanya aliran dana keluar yang disebut net outflow of national wealth.

"Jadi, itu menunjukkan bahwa dana kita, kekayaan kita tuh mengalir keluar secara besar-besaran. Rakyat tidak dapat apa-apa."

"Bahkan yang sering terjadi kita baca ada kita mengekspor bahan mentah kita keluar. Kemudian kita membeli bahan mentah kita sendiri diimpor lagi dengan dengan tentu sangat mahal dan kita tidak dapat apa-apa," ungkapnya.

Lebih lanjut, Prabowo juga menyajikan data kejomplangan kekayaan di Indonesia.

"Dia menulis begini, 10 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 77 persen kekayaan nasional kita."

"90 persen hanya menguasai 27 persen. Kan sangat timpang tuh, sangat paradoks," ungkap Mahfud.

Selain itu, 1 persen orang terkaya di Indonesia menguasai 50,3 persen kekayaan nasional.

"1 persen ya, menguasai 53. Sementara yang 99 persen hanya menikmati 47 persen."

"Gini rasio kepemilikan tanah itu sebesar 0,67. Artinya apa? Artinya 1 persen penduduk itu menguasai 67 persen tanah," ujarnya. 

Selain dari sisi ekonomi, Mahfud juga menjelaskan buku Prabowo juga mengalami paradoks dalam politik.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan