Senin, 29 September 2025

Tahun Baru Islam

Mitos Malam 1 Suro yang Dianggap Sakral Masyarakat Jawa, Lengkap dengan Sejarahnya

Malam 1 suro dianggap sebagai momen atau waktu yang sakral dalam penanggalan Jawa, berikut mitos-mitos yang dipercaya masyarakat Jawa pada malam Suro.

Istimewa
KIRAB MALAM SURO - Prosesi Kirab 1 Suro di Keraton Mangkunegaran, Selasa (18/7/2023), berikut mitos yang dipercaya saat malam 1 suro. 

Suro dalam penanggalan Jawa dapat diartikan dengan bulan yang suci serta menyimpan energi spiritual yang tinggi. 

Seluruh masyarakat Jawa yang masih mempercayai tradisi Kejawen pada malam 1 suro yang diharapkan untuk melakukan introspeksi diri serta memanjatkan doa untuk satu tahun berikutnya.

Penanggalan ini, berdasarkan sejarahnya, disusun oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma merupakan raja ketiga (1613–1645) dari Kerajaan Mataram Islam.

Ia menciptakan penanggalan Jawa yang juga terdapat unsur kalender Islam di dalamnya.

Proses penyatuan kalender Jawa dan Islam ini terjadi pada Jumat Legi, Jumadil Akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.

Pada saat proses penyusunan kalender Jawa atau populer juga dengan sebutan kalender Sultan Agungan, beliau ingin membuat satu waktu dimana seluruh rakyat dari berbagai kalangan untuk mensucikan diri dari segala hal buruk dan introspeksi atas berbagai hal yang terjadi sebelumnya. 

Kemudian, pada bulan Suro inilah beliau meminta rakyatnya untuk mengolah tata batin mereka dari hal duniawi. 

Sejak saat itu tradisi Suro masih terus digelar oleh masyarakat Jawa terutama di Jogja serta Solo hingga saat ini.

(Tribunnews.com/Oktavia WW)(TribunJakarta.com/Muji Lestari)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan