Senin, 6 Oktober 2025

Cak Imin Ingatkan Pesantren Harus Adaptasi Perubahan Teknologi dan Antisipasi Pengaruh Medsos

Cak Imin sebut pesantren harus adaptif terhadap teknologi dan sosial demi cetak generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Glery Lazuardi
Tribunnews.com/Taufik Ismail
MUHAIMIN ISKANDAR - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar saat membuka International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di Jakarta, Selasa (24/6/2025)/ tangkapan layar Youtube DPP PKB 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengingatkan lembaga pendidikan Islam tradisional, pesantren, harus beradaptasi dengan perubahan teknologi dan sosial yang terjadi dramatis dalam satu dekade terakhir.

Apalagi perkembangan teknologi terkini juga membuat algoritma media sosial bisa mempengaruhi perilaku masyarakat, termasuk pada aspek keagamaan.

Sehingga pesantren harus siap menghadapi tantangan itu.

Hal ini ia sampaikan dalam pidatonya pada pembukaan International Conference on the Transformation of Pesantren (ICTP) di Jakarta, Selasa (24/6/2025).

“Pesantren tidak boleh hanya menjadi penonton, tetapi harus memimpin perubahan,” kata Cak Imin, seperti ditayangkan Youtube DPP PKB.

Baca juga: PKB: Pesantren Harus Bertransformasi di Tengah Pesatnya Perubahan Zaman

Kemudian Cak Imin menyoroti belum kuatnya daya saing pesantren untuk mencetak generasi unggul, kendati lembaga pendidikan Islam ini punya ketahanan dan kemandirian.

"Kesimpulannya pesantren itu mandiri iya, pesantren itu memiliki daya tahan iya, tetapi harus diakui pesantren tidak memiliki daya kompetisi yang unggul," katanya.

Cak Imin mengatakan, belum pernah ada evaluasi menyeluruh terhadap program modernisasi pesantren, termasuk integrasi dengan sistem pendidikan unggulan dan kompetisi berbasis nilai.

Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat itu pun khawatir terhadap masalah yang bisa mencoreng citra pesantren seperti kekerasan seksual, perundungan antar-santri, hingga intoleransi.

Berkenaan dengan ini, ia berharap konferensi internasional untuk transformasi pesantren ini dapat memetakan potensi lembaga pendidikan Islam tradisional di bidang industri dan keilmuan.

PKB juga siap menjadi fasilitator antara pemerintah, pesantren, dan dunia industri baik nasional maupun global.

Baca juga: Anggota Komisi III DPR dari PKB Desak Pelaku Penjual 2.500 Konten Pornografi Anak Dihukum Maksimal

Sebelum menutup pidatonya, Cak Imin menyinggung keberadaan 39.000 pesantren di Indonesia, yang menurutnya perlu diklasifikasikan lebih akurat, termasuk untuk mengantisipasi keberadaan pesantren palsu yang mencoreng nama baik dunia pesantren.

“Kita harus jujur, dari jumlah itu berapa yang mandiri, berapa yang benar-benar memberikan manfaat bagi umat, bangsa, dan negara,” kata Cak Imin.

Sebagai informasi konferensi ICTP ini mengambil tema ‘Pesantren Berkelas Menuju Indonesia Emas: Menyatukan Tradisi, Inovasi, dan Kemandirian’ dan dihadiri Ketua Dewan Syura DPP PKB KH Maruf Amin, Menteri Agama Nasaruddin Umar dan mantan Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved