Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Anak Mantan Lurah Desa Ketoyan Muncul ke Publik, Bongkar Tabiat dan Posko KKN Jokowi, Benarkah?

Anak mantan Lurah Desa Ketoyan Muhammad Karno menceritakan masa-masa Jokowi yang KKN di Desa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah

Kolase tribunnews.com dan TribunSolo.com
LOKASI KKN JOKOWI - Kolase Foto Lawas KKN Jokowi yang diunggah Politisi PSI Dian Sandi Utama (Kiri) foto (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin) dan Kantor Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah (Kanan) Dok. Pemerintah Desa Ketoyan 

TRIBUNNEWS.COM - Muncul ke publik, Muhammad Karno, anak mantan Lurah Desa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali, Jawa Tengah.

Ia tiba-tiba menceritakan soal tabiat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) kala mudanya.

Terutama, saat Jokowi dan rekan-rekannya sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa tersebut.

Muhammad Karno menilai Jokowi sejak kecil memang pendiam dan tidak banyak bicara.

“Beliau introvert tidak banyak bicara," ungkap Muhammad Karno saat mendatangi kediaman Jokowi di Sumber, Banjarsari, Solo, Selasa (24/6/2025) bersama teman-teman komunitas sepedanya.

Ia mengaku menjadi saksi masa muda Jokowi saat mengikuti program KKN.

Meski pendiam, kata Muhammad Karno, Jokowi dulu tetap ikut berkegiatan bersama dengan muda-mudi karang taruna untuk membuat papan nama.

"Biasa untuk berbaur dengan kegiatan kampung bekerjasama dengan karang taruna, membuat papan nama,” jelas Muhammad Karno.

Ia juga menceritakan bahwa Jokowi pernah kaget karena melihat petromak jatuh di depannya.

"Petromak jatuh di depan Pak Jokowi. Ya memang masangnya yang nggak bener. Ya kaget (Pak Jokowi),” ungkapnya.

Memang saat itu belum ada listrik yang mengaliri desanya sehingga untuk penerangan mengandalkan petromak.

Dijelaskan Muhammad Karno, Jokowi dan rekan-rekannya dulu menginap di rumah milik ayahnya, Djentoe Abdul Wahab, yang saat itu menjabat sebagai Lurah Desa Ketoyan, Wonosegoro, Boyolali.

Baca juga: Rismon Sianipar Temukan Keanehan soal Tahun KKN Jokowi: Bareskrim sebut 1983, Jokowi Bilang 1985

“Ya (tidur di tempat ayah saya)," ujar Muhammad Karno.

Dalam momen itu, Muhammad Karno juga membahas persoalan dugaan adanya kebohongan lokasi KKN Jokowi.

Kepada awak media yang hadir, ia membantah anggapan desa tanah kelahirannya ini baru ada sejak tahun 2000-an.

Muhammad Karno menegaskan bahwa desa yang ia tinggali ini sudah ada sejak jaman Belanda, bahkan di tahun 1950-an.

“Jaman Belanda sudah ada. Bapak saya jadi kepala desa tahun 1954 menggantikan kakek saya."

"Sebelum 1954 sudah ada (desa itu),” jelas Muhammad Karno.

Ia pun mengkritisi pernyataan ahli digital forensik Rismon Sianipar yang sempat menyambangi Desa Ketoyan.

Menurutnya, wajar jika jawaban yang disampaikan perangkat desa saat ini tak memuaskan rasa penasaran Rismon dan rombongan.

Pasalnya, perangkat desa saat ini sudah berganti.

Terlebih mereka yang kini menjabat mayoritas masih muda dan mungkin tidak mengetahui detail cerita sejarah desa itu.

“Pak Rismon tidak ke tempat kami cuma ke perangkat desa. Nggak salah kalau bilang katanya karena memang nggak tahu juga. Perangkat sekarang kan masih muda-muda,” ungkapnya.

Lantas benarkah apa yang diceritakan Muhammad Karno?

Lokasi KKN Jokowi Dipertanyakan

Sebelumnya, Rismon Sianipar mempertanyakan kebenaran lokasi KKN Jokowi.

Bukan tanpa sebab, kebenaran ini menjadi misteri setelah Jokowi mengaku pernah menjalani KKN di sebuah desa di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Jokowi bahkan mempersilakan publik untuk meninjau lokasi KKN-nya sendiri apabila tidak percaya.

"Ya KKN dicek saja, di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, dicek ke sana."

"Tahunnya, seingat saya 85 awal, cek, wong deket aja dari sini (lokasi rumah Jokowi)," ungkap Jokowi kepada awak media, Jumat (13/6/2025).

Menindaklanjuti informasi tersebut, Rismon Sianipar pun mengunjungi lokasi KKN Jokowi.

Adapun kunjungan Rismon Sianipar ke sana ialah untuk memverifikasi riwayat akademik Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM).

"Bahwa ada ijazah, tentu ada skripsi, tentu ada KKN di UGM sampai sekarang ya," ucap Rismon Sianipar, Jumat.

Menurutnya, jika salah satu proses akademik itu tidak terverifikasi, maka ijazah Jokowi semakin dipertanyakan.

Dijelaskan Rismon Sianipar, dirinya tak menemukan dokumentasi tertulis maupun foto mengenai kegiatan KKN Jokowi saat berkunjung ke lokasi.

"Terus apa yang kita dapatkan di Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali bahwa tidak ada dokumen tertulis apa pun. Tidak ada dokumentasi foto, tidak ada apa pun. Hanya katanya, katanya," ungkap Rismon Sianipar.

Ia juga mencium kejanggalan lain lantaran cucu lurah tersebut tak mengetahui apapun soal sisa-sisa dokumen KKN.

"Kepala Desa yang ada di situ pun katanya saat itu tidak menjabat, yang menjabat adalah ayahnya, ayahandanya yang (kini) sudah almarhum."

"Jadi ketika kita tanyakan dokumentasi tentang hal itu pun tidak tahu dan beliau pun Kepala Desa yang merupakan anak dari Kepala Desa sebelumnya itu tidak mengenal padahal usianya sebaya. Nah, ini yang sangat janggal," tutur Rismon Sianipar.

Atas dasar itu, Rismon mempertanyakan simpulan Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri yang menyatakan Jokowi KKN di Kecamatan Wonosegoro.

"Jadi tidak basis fondasi dokumen apa pun," ucap Rismon Sianipar.

KANTOR DESA KETOYAN - Foto menunjukkan kantor Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
KANTOR DESA KETOYAN - Foto menunjukkan kantor Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. (Dok. Pemerintah Desa Ketoyan)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Di Solo, Putra Mantan Lurah Ketoyan Ungkap Kesaksian Aktivitas Jokowi Selama KKN : Beliau Introvert

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Wahyu Gilang Putranto)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved