Ellena Gabrielle: Mengamati Burung di Habitat Asli Jadi Titik Awal Membangun Cinta Lingkungan
Melalui kegiatan pengamatan burung di habitat aslinya, Ellena mengajak masyarakat khususnya generasi muda membangun hubungan yang dekat dengan alam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Mencintai lingkungan tidak selalu harus dimulai dengan aksi besar. Itulah pesan yang terus digaungkan oleh aktivis muda sekaligus penulis dan pengamat burung asal Indonesia, Ellena Gabrielle.
Melalui kegiatan sederhana seperti bird watching atau pengamatan burung di habitat aslinya, Ellena mengajak masyarakat khususnya generasi muda membangun hubungan yang lebih dekat dengan alam.
“Sesuatu yang tampak sederhana seperti mengamati burung di habitat asli bisa menjadi titik awal membangun cinta lingkungan,” ujar Ellena dalam keterangannya, Senin (23/6/2025).
Baca juga: PPG, Bapak Ibu Guru yang Bersemangat, Bagaimana Kita Membuat Lingkungan Sekolah Lebih Sejahtera?
Menurut mahasiswi University of Sydney, mengambil jurusan ganda: Studi Lingkungan, Sains, dan Seni Visual ini, bird watching bukan hanya tentang melihat burung, tetapi tentang menghargai keberadaan makhluk hidup lain, memahami peran mereka dalam ekosistem, dan pada akhirnya menumbuhkan kesadaran untuk melindungi lingkungan secara menyeluruh.
“Ketika kita mengenal burung-burung di sekitar kita, kita akan lebih terdorong untuk menjaga tempat tinggal mereka—yang juga sebenarnya adalah lingkungan hidup kita sendiri,” ujarnya.
Dalam kegiatan bird watching terbarunya yang digelar di Botanic Gardens, Singapura pada Sabtu (21/6/2025), Ellena mengajak 22 peserta lintas usia dari Singapura, Malaysia, Taiwan, hingga Indonesia untuk mengamati sekitar 14 spesies burung lokal di taman tersebut.
Tak hanya mengamati, peserta juga diperkenalkan dengan dua aplikasi penting yakni eBird, platform internasional dari Cornell University untuk pencatatan spesies burung yang ditemukan dan Merlin, aplikasi cerdas yang dapat mengenali burung berdasarkan suara dan ciri visual.
“Teknologi bisa menjadi jembatan untuk lebih dekat dengan alam. Lewat aplikasi ini, kita bisa mengenal burung lebih detail dan menyimpan data yang berguna untuk penelitian dan konservasi,” jelas Ellena.
Kecintaan Ellena pada burung dan lingkungan juga dituangkan dalam karya tulisnya. Ia adalah penulis buku “Get to Know Them: Introduction to Singapore’s Common Bird Folk” yang dirilis pada 2023 lalu.
Buku ini menjadi panduan pengenalan spesies burung yang ditulis dari sudut pandang remaja dan menyasar anak-anak hingga pemula dewasa.
“Saya ingin anak-anak dan remaja tahu bahwa burung bukan sekadar makhluk terbang, tapi punya peran penting dalam menjaga keseimbangan alam. Lewat buku, saya ingin menanamkan kesadaran sejak dini,” ungkap aktivis tidak hanya menulis, tapi juga menggambar, mendesain, dan terlibat langsung dalam edukasi lapangan.
Baca juga: Temuan Pelanggaran Lingkungan di Kawasan Nikel Morowali, IMIP Siap Ikuti Arahan KLH
Kini Ellena tengah menyelesaikan buku keduanya yang kembali mengangkat tema konservasi burung dan alam, dan rencananya akan diterbitkan di Indonesia, Singapura, dan Australia.
Aktivisme Lingkungan Tak Harus Rumit
Di tengah banyaknya kampanye lingkungan yang mengandalkan aksi massal, Ellena memilih pendekatan yang lebih personal dan menyentuh.
Menurutnya, menjaga lingkungan bisa dimulai dari hal-hal kecil yang konsisten, seperti menyapa burung di pagi hari, mencatat spesies di halaman rumah, atau mengamati burung bersama keluarga.
“Cinta lingkungan tidak harus dimulai dengan demo atau proyek besar. Bisa dimulai dengan waktu 10 menit sehari mengamati burung. Yang penting ada niat, ada kepedulian,” katanya.
Dengan semangat yang kuat dan pendekatan yang kreatif, Ellena berharap semakin banyak anak muda Indonesia yang mau peduli terhadap keanekaragaman hayati dan menjadikan lingkungan sebagai bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sehari-hari.
“Kalau kita mencintai alam sejak dini, kita akan tahu cara merawatnya dengan cara yang sederhana, menyenangkan, dan berdampak,” pungkasnya.
Berbuat Baik Kepada Alam, Mitigasi Bencana Hidrometeorologis |
![]() |
---|
Kemenag Ingatkan Bahaya Krisis Iklim: Keterlibatan Menjaga Lingkungan Juga Bagian dari Agama |
![]() |
---|
Meski Dibanderol Hingga Rp51 Miliar, Kondominium Nava Grove Sinarmas Land Sudah Terjual 85 Persen |
![]() |
---|
Sinarmas Land Luncurkan Nava Grove, Hunian Premium Bernapas Alam di Tengah Hiruk-pikuk Singapura |
![]() |
---|
Lapangan Golf Singapura Segera Tutup Total, Batam Panen Wisatawan Elite |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.