Senin, 29 September 2025

Kemenag Ingatkan Bahaya Krisis Iklim: Keterlibatan Menjaga Lingkungan Juga Bagian dari Agama

Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, menekankan pentingnya menjaga lingkungan bagi umat beragama.

HO/Ist
KRISIS IKLIM - Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, dalam kegiatan Bincang Syariah Goes To Campus yang mengangkat tema Mawlid For Earth: Sharia and Eco Wisdom di Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta. (HO/Kemenag) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Urusan Agama Islam dan Bina Syariah Kementerian Agama, Arsad Hidayat, menekankan pentingnya menjaga lingkungan bagi umat beragama.

Dirinya mengatakan penguatan ekoteologi menjadi salah satu prioritas dari Kemenag.

"Menjaga lingkungan bukan hanya kebutuhan duniawi, tetapi juga bagian dari tujuan agama. Dalam Islam, pelestarian alam adalah amanah yang harus kita rawat," ujar Arsad, melalui keterangan tertulis, Selasa (16/9/2025).

Hal tersebut diungkapkan oleh Arsad dalam kegiatan Bincang Syariah Goes To Campus yang mengangkat tema Mawlid For Earth: Sharia and Eco Wisdom di Masjid Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Arsad mengingatkan bahwa dunia tengah menghadapi krisis lingkungan yang semakin kompleks.

Perubahan iklim, banjir, degradasi tanah, hingga deforestasi disebutnya sebagai ancaman nyata yang memengaruhi kualitas hidup masyarakat.

"Kerusakan lingkungan bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga menyangkut kesadaran spiritual. Kemenag mendorong lahirnya gerakan kolektif berbasis nilai agama untuk merespons krisis iklim. Setiap ayat Al-Qur’an dan hadis yang menyinggung pentingnya menjaga bumi adalah panggilan moral bagi umat Islam untuk bertindak nyata," jelasnya.

Arsad menilai konsep ekoteologi selaras dengan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan.

Menurutnya, pelestarian lingkungan harus ditempatkan sejajar dengan upaya menjaga jiwa, akal, agama, keturunan, dan harta. Hal ini sekaligus memperluas dimensi tujuan syariat dalam konteks kekinian.

"Belajar dari keteladanan Nabi, kita diajarkan untuk hidup sederhana, tidak merusak, dan selalu berpihak pada kelestarian bumi. Spirit inilah yang kami harap tumbuh dalam setiap aktivitas keagamaan di kampus maupun masyarakat," kata Arsyad.

Acara ini juga menghadirkan dosen UIN Sunan Kalijaga, Fahruddin Faiz, dan influencer muda, Kalis Mardiasih, untuk mengulas isu lingkungan dari perspektif keagamaan.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan