BP Taskin Gandeng Swasta Kurangi Angka Kemiskinan di Indonesia
Kolaborasi ini dinilai penting untuk menyukseskan trisula pembangunan nasional yakni pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menggandeng sektor swasta dalam upaya menurunkan angka kemiskinan nasional.
Kolaborasi ini dinilai penting untuk menyukseskan trisula pembangunan nasional yakni pertumbuhan ekonomi, pengurangan kemiskinan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas dan Penyediaan Akses BP Taskin, Novrizal Tahar, menyatakan bahwa keterlibatan sektor swasta menjadi bagian tak terpisahkan dalam strategi nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.
“Kami ingin mengorkestrasi seluruh kekuatan, termasuk sektor swasta, agar bergerak serempak dalam pengentasan kemiskinan,” ujar Novrizal dalam keterangan pers, dikutip Minggu (22/6/2025).
Ia menegaskan bahwa BP Taskin terbuka untuk menjalin kemitraan dengan unsur mana pun yang memiliki komitmen kuat menciptakan perubahan berkelanjutan hingga menjangkau masyarakat di daerah tertinggal.
Baca juga: Soroti Pidato Prabowo di SPIEF 2025, Rocky Gerung: 10 Tahun Jokowi Gagal Menghasilkan Keadilan
Salah satu mitra strategis yang diajak berkolaborasi adalah Unilever Indonesia, yang telah menjalankan berbagai program sosial di bidang pemberdayaan ekonomi dan kesehatan keluarga.
“Kami percaya, dampak positif yang berkelanjutan hanya bisa tercipta jika perusahaan hadir langsung di tengah masyarakat dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi serupa,” kata Sustainability & Corporate Affairs Director Unilever Indonesia, Nurdiana Darus.
Program yang telah dijalankan mencakup inisiatif pemberdayaan pesantren, pengembangan kewirausahaan sosial, hingga edukasi kesehatan keluarga berbasis komunitas.
Langkah ini sejalan dengan pendekatan multisektor yang diyakini mampu mempercepat penurunan angka kemiskinan secara struktural, tidak hanya di pusat kota, tapi hingga ke pelosok negeri. Pemerintah berharap pendekatan kolaboratif ini bisa menjadi model pembangunan sosial-ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Jadwal Perempat Final China Masters 2025: Aroma Balas Dendam Fajar/Fikri dari Utusan Malaysia |
![]() |
---|
Garuda Gabung TIACA, Indonesia Kini Punya Suara di Forum Kargo Udara Global |
![]() |
---|
Klasemen Futsal Four Nations Cup 2025 - Indonesia Pertama Berkat Pesta, Belanda Susah Payah 3 Poin |
![]() |
---|
Toyota Luluskan 70 Mahasiswa AKTI, Siapkan SDM Unggul Hadapi Era Elektrifikasi |
![]() |
---|
10 Negara dengan Populasi Kelelawar Terbanyak: Brasil Diperkirakan Ada 500 Juta, Indonesia Berapa? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.