Penulisan Ulang Sejarah RI
Kisah Ngeri Pemerkosaan Mei 1998: Pakaian Korban Dilucuti hingga Dilempar ke Kobaran Api
Kisah mengerikan tertulis dalam laporan TGPF terkait peristiwa pemerkosaan massal saat tragedi Mei 1998. Bahkan ada korban yang dilempar ke api.
Penulis:
Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk untuk melakukan investigasi terkait tragedi Mei 1998 pernah meluncurkan laporannya dan diserahkan kepada Presiden ke-3 RI, BJ Habibie.
Dalam laporan setebal 94 halaman itu, salah satunya terkait temuan soal kasus pemerkosaan massal yang terjadi.
Kisah mengerikan tersebut terdokumentasi dengan jelas lewat kesaksian korban hingga keluarga korban saat pemerkosaan tersebut terjadi.
Peristiwa pertama terjadi pada 14 Mei 1998 ketika ada massa yang mencegat mobil dan memaksa penumpang untuk turun.
Lalu ada dua perempuan yang dipaksa turun dan berujung pakaian dilucuti dan diperkosa.
"Sekitar jam 11.30, saya melihat beberapa orang di antara massa mencegat mobil dan memaksa penumpang turun, kemudian menarik dua orang gadis keluar dari mobil."
"Mereka mulai melucuti pakaian dua perempuan itu dan memperkosanya beramai-ramai. Kedua perempuan itu mencoba melawan, namun sia-sia," kata salah satu saksi yang diwawancarai oleh TGPF, dikutip dari laporan berjudul Temuan Tim Gabungan Pencari Fakta Peristiwa Kerusuhan Mei 1998', Selasa (17/6/2025).
Setelah diperkosa beramai-ramai, saksi mengungkapkan kedua korban itu langsung didekatinya dan dibantu untuk pulang.
Kengerian insiden pemerkosaan pun tidak sampai di situ ketika saksi dan kedua korban justru melihat mayat merempuan yang tergeletak di pinggir jalan dalam keadaan telanjang.
Baca juga: Usman Hamid Sebut Fadli Zon Bersikap Paradoks soal Pemerkosaan Massal Mei 1998
Menurut saksi, mayat tersebut adalah korban pemerkosaan.
"Setelah kedua perempuan itu berhasil melepaskan diri dari orang biadab itu, saya mendekati mereka dan mencarikan jalan aman untuk pulang. Karena saya tinggal di daerah itu, saya hafal jalan pintas menuju jalan raya."
"Sesampai di perempatan Cengkareng, saya melihat beberapa mayat perempuan dalam keadaan telanjang, dengan muka ditutupi koran. Perempuan-perempuan itu tampak telah diperkosa, karena dari alat vitalnya mereka terlihat leleran darah yang mengering dan dikerubungi lalat," cerita saksi.
Saksi menyebut setelah dirinya mengantarkan korban pulang, dia mengatakan mayat perempuan yang tergeletak di pinggir jalan tersebut sudah tidak ada di lokasi.
Dia mengaku tidak tahu siapa yang membawa mayat tersebut.
"Setelah menolong dua wanita itu, saya pulang melewti jalan yang sama. Ketika saya sampai di perempatan Cengkareng, mayat-mayat perempuan itu sudah tidak ada lagi. Di mana mayat-mayat itu dan siapa yang membawa mereka?" kata saksi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.