Senin, 29 September 2025

Tambang Nikel di Raja Ampat

PT IWIP yang Disebut JATAM di Bawah Kendali China Ternyata PSN Era Jokowi, Tampung Nikel Raja Ampat

JATAM mengungkapkan, PT IWIP di Halmahera Utara menampung nikel produksi Raja Ampat dari PT Gag. Ia menyebut PT IWIP berada di bawah kendali China.

dok.
TAMBANG RAJA AMPAT - Foto yang diduga memperlihatkan aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya. Dalam tayangan Overview Tribunnews.com, Rabu (11/6/2025), JATAM mengungkapkan produksi nikel di Raja Ampat oleh PT Gag Nikel, dikirim ke PT IWIP di Halmahera Utara. PT IWIP yang disebut JATAM berada di bawah kendali China, ternyata salah satu PSN era Jokowi. 

TRIBUNNEWS.com - PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) yang disinggung Koordinator Nasional Jaringan Advokasi Tambang (JATAM), Melky Nahal, dalam acara Overview Tribunnews pada Rabu (11/6/2025), ternyata merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Dikutip dari laman resminya, PT IWIP merupakan salah satu PSN dari Jokowi lewat pengesahan Peraturan Presiden (Perpres) RI Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Perpres Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.

PT IWIP juga berstatus Objek Vital Nasional berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 63 Tahun 2024.

Perusahaan ini didirikan pada 30 Agustus 2018, di mana peletakan batu pertama dilakukan oleh Luhut Binsar Pandjaitan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, serta Budi Karya Sumadi selaku Menteri Perhubungan kala itu.

Lalu, apa sebenarnya PT IWIP itu?

PT IWIP adalah kawasan industri terintegrasi yang dibangun untuk memfasilitasi protes pengolahan mineral dan produksi komponen baterai kendaraan listrik.

Baca juga: Singgung Kendali China, JATAM Ungkap PT Gag Nikel di Raja Ampat Kirim Produksinya ke PT IWIP

Perusahaan ini berlokasi di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara.

Di dalam kompleks PT IWIP, ada tiga perusahaan yang beroperasi, yaitu PT Weda Bay Nickel (WBN), PT Yashi Indonesia Investment, dan PT Youshan Nickel Indonesia.

Dilansir Kontan.co.id, PT IWIP merupakan perusahaan patungan dari tiga investor asal China, yakni Tsingshan, Huayou, dan Shenshi.

Awal berdiri, total investasi PT IWIP mencapai 10 miliar dolar Amerika, yang merupakan realisasi perjanjian antara Eramet group (Prancis) dan Tsingshan.

Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Aneka Tambang (Antam), juga terlibat dalam proyek fantastis itu.

Hingga Jumat (13/6/2025), nilai investasi yang telah direalisasi PT IWIP adalah sebesar 15 miliar dolar Amerika.

Sementara, penyaluran dana Corporate Social Responsibility (CSR) pada 2019-2024, mencapai Rp215 miliar.

Keberadaannya Diprotes Warga Lokal

Dalam pemberitaan JATAM di laman resminya, warga lingkar tambang di Kabupaten Halmahera Tengah, menggelar aksi protes di Desa Lelilef, Kecamatan Weda, pada 13 Februari 2025.

Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap PT IWIP yang merupakan salah satu PSN.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan