Kawal Rekrutmen 24 Ribu Tamtama, Anggota Komisi I DPR Minta TNI Fokus Jalankan Tugas dan Fungsinya
Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, mendukung rekrutmen 24 ribu tamtama oleh TNI Angkatan Darat (AD)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Rizki Aulia Rahman Natakusumah, menilai rekrutmen 24 ribu Tamtama oleh TNI Angkatan Darat bisa mendukung penguatan tugas TNI di lapangan.
Rizki mengatakan hal ini juga akan dibahas Komisi I seusai reses dengan TNI nanti.
"Kami yakin TNI memiliki kepentingan yang sangat kuat di negara. Pemerintah dan DPR juga mendukung penguatan tugas TNI. Jadi kami juga berharap TNI juga bisa fokus terhadap fungsi dan tugasnya di lapangan," kata Rizki di Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (12/6/2025).
Menurutnya, rekrutmen tersebut memang menjadi kebutuhan dari TNI AD.
Soal kritik dari publik bahwa rerkutmen tersebut diperuntukkan bagi operasi militer selain perang, Legislator Demokrat itu memahami dan akan membahasnya
"Tapi yang jelas pasti apapun yang menjadi kebutuhan Presiden, pasti akan dibahas di DPR," kata dia.
Rizki juga menyebut bahwa Demokrat sebagai bagian dari pemerintah, mendukung apa yang menjadi kebijakan pemerintah, termasuk soal rekrutmen tersebut.
"Saya yakin niatnya adalah untuk menguatkan satuan TNI dan 12 fungsi utama TNI ke depan. Jadi selama itu baik untuk negara, pasti kita mendukung," tandasnya.
Sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) memastikan perekrutan 24 ribu tamtama untuk mendukung pembentukan batalion teritorial di berbagai daerah tidak akan mengurangi profesionalisme prajurit dalam menjalankan fungsi tempur.
Pengembangan batalion teritorial ini merupakan bagian dari tugas utama TNI AD dalam konteks Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
"Ini yang saya bilang kesempatan kemarin bahwa sistem pertahanan keamanan kita ini unik, kita menganut sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, di mana pada masa damai ini kita harus menyiapkan rakyat untuk siap setiap saat sewaktu-waktu bersama-sama dengan kita komponen utama pertahanan ini untuk melaksanakan pertahanan negara," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6/2025).
Wahyu juga merespons kritik dari kalangan sipil yang berpandangan bahwa rekrutmen besar-besaran ini kurang tepat di tengah ketegangan geopolitik kawasan.
Wahyu merespons kritik yang menarasikan bahwa seharusnya prajurit TNI lebih fokus mengasah kemampuan perang, bukan menangani isu-isu sipil seperti pangan atau kesehatan.
Namun, Wahyu menegaskan, kedua fungsi TNI AD, yakni tempur dan teritorial, tetap berjalan secara simultan.
"Tidak akan ada yang berkurang dari tingkat profesionalisme prajurit. Fungsi utama pertempuran tetap berjalan. Kami terus menyiapkan personel, alutsista, dan program latihan,” kata dia.
22 Tersangka Oknum Prajurit di Kasus Tewasnya Prada Lucky Namo Segera Diadili |
![]() |
---|
Motif Ekonomi Diduga Menjadi Penyebab Dua Oknum Kopassus Terjerat Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN |
![]() |
---|
Setelah Uji Formil UU TNI Ditolak MK, Koalisi Masyarakat Sipil akan Lanjut Uji Materiil |
![]() |
---|
Komisi I DPR Ungkap Sejumlah Tantangan Keamanan Dihadapi Menko Polkam Djamari Chaniago, Apa Saja? |
![]() |
---|
Petunjuk Pelaksanaan Tes Tahap 1 Rekrutmen Asisten Bisnis Kopdes Merah Putih Kemenkop |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.