Formalisasi Pekerja Informal Harus Dikawal Bersama
Dalam sidang ILO di Jenewa, masing-masing negara didorong melakukan dialog sosial yang berkelanjutan karena memiliki kekhasan
Penulis:
Erik S
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA- Dalam sidang International Labour Organisation (ILO) tahun ini, salah satu topik yang dibahas adalah mengawal proses transisi pekerja informal menjadi formal.
Seperti diketahui, di Indonesia yang terjadi justru sebaliknya yaitu meningkatnya pekerja formal.
Saat ini tercatat sekitar 60 persen Pekerja Indonesia adalah pekerja Informal.
Menurut Dartha Pakpahan salah seorang delegasi buruh Indonesia yang terus mengawal Komite yang membahas formalisasi pekerja Informal ini mengatakan bahwa khususnya saat pandemi, terjadi hambatan dalam formalisasi pekerja.
"Hal serupa terjadi di Indonesia saat pandemi karena banyak yang di PHK dan akhirnya beralih menjadi pekerja informal," tegas Dartha, Kamis (12/5/2025).
Salah satu hal penting kesimpulan yang dibahas dalam Komite ini adalah agar terus didorong dialog sosial yang berkelanjutan di tiap negara anggota, mengingat tiap negara memiliki kekhasannya masing-masing.
Baca juga: Indonesia dan ILO Sepakat Perkuat Kerja Sama Strategis untuk Dunia Kerja yang Inklusif
Menurut Dartha yang juga Ketua Umum K-SBSI, ada beberapa hal yang telah disepakati, yang cukup memihak kepada buruh.
Pertama adalah panduan mengenai pentingnya peran Dialog Sosial di antara pemangku kepentingan untuk peralihan ekonomi informal menjadi formal.
“Selain itu, panduan tentang perlindungan jaminan sosial bagi seluruh pekerja termasuk yang ada dalam ekonomi informal juga telah disepakati”, ungkap Dartha.
Anggota Komite lainnya Sunarno mengatakan bahwa Komite ini memberikan posisi penting bagi pekerja agar bisa memberi masukan kepada pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
“Kita berharap di Indonesia serikat buruh/serikat pekerja selalu diikutsertakan dalam pembuatan kebijakan mengenai peralihan ekonomi informal menjadi formal, serta pencegahan peralihan ekonomi formal menjadi informal”, pungkas Sunarno.
Selain Dartha Pakpahan dan Sunarno, Delegasi Buruh Indonesia yang ikut dalam Komite ini diantaranya Yayan Sopian, Sunarti, Andreas Hua, Rizkal Arief dan Agung Prastowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.