Resistensi Antimikroba Jadi Ancaman Global, Indonesia Ambil Peran Strategis
Upaya pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Upaya pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Direktur Essity untuk Asia Tengah dan Timur, Danny Cho mengatakan kerja sama dan strategi yang mumpuni dibutuhkan untuk menekan potensi ancaman kesehatan global akibat AMR.
Dia mengatakan resistensi antimikroba merupakan salah satu tantangan kesehatan global paling mendesak saat ini.
Kondisi ini melemahkan efektivitas pengobatan modern dan meningkatkan angka kematian akibat infeksi yang sebelumnya dapat disembuhkan.
"Sebagai negara dengan populasi terbesar ke empat di dunia, Indonesia berada di garis depan dalam menangani isu ini," kata Danny, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/6/2025).
Untuk mewujudkan pengendalian AMR yang maksimal, kerja sama antara berbagai pihak sangat dibutuhkan, khususnya dengan pemerintah.
Danny mengatakan, untuk mendukung upaya pengendalian AMR, pihaknya telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Kesehatan.
Danny mengatakan hal ini dilakukan sebagai tonggak penting dalam kerja sama layanan kesehatan berkelanjutan dalam kerangka Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP).
Penandatanganan yang berlangsung dalam SISP Healthcare Conference 2025 itu menegaskan peran Essity sebagai mitra pelaksana utama yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan dan Perawatan Sosial Swedia untuk mendukung agenda pengendalian AMR nasional di Indonesia. Kemitraan ini sejalan dengan kesepakatan antar-pemerintah (G2G) antara Swedia dan Indonesia yang mengedepankan sistem kesehatan berkelanjutan, digitalisasi, dan ketahanan layanan kesehatan masyarakat.
“Sesuai dengan misi kami Breaking Barries to Wellbeing kami ingin membantu mengatasi tantangan untuk mewujudkan kesehatan dan kesejahteraan di Indonesia," kata dia.
Baca juga: Menkes Soroti Resistansi Antimikroba, Masih Jadi Ancaman Bagi Kesehatan Masyarakat
"Dengan keahlian kami dan dukungan teknologi Sorbact, kami tak hanya berkontribusi pada peningkatan hasil perawatan pasien, tetapi juga mendukung penguatan upaya nasional dalam menanggulangi resistensi antibiotik," pungkas Danny.
IDAI: Anak Batuk dan Pilek Ringan Tanpa Demam Bisa Diimunisasi |
![]() |
---|
Lima Langkah Cegah Penularan Campak Sesuai Saran Kemenkes |
![]() |
---|
KLB Campak di Sumenep, Kemenkes Ingatkan Orang Tua Tak Percayai Hoaks Imunisasi |
![]() |
---|
Respons KLB Campak di Sumenep: 70 Ribu Anak Bakal Divaksin Massal Selama Tiga Minggu |
![]() |
---|
Anak Cepat Lelah, Berat Badan Tak Naik? Awas! Ini Tanda Penyakit Jantung Bawaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.