Idul Adha 2025
Surat Al Kautsar Ayat 2 Lengkap dengan Maknanya, Berisi tentang Perintah Berkurban
Adapun salah satu dalil kuat yang menjadi landasan ibadah kurban adalah perintah berkurban pada surat Al Kautsar ayat 2, simak penjelasannya berikut.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah bacaan Surat Al Kautsar Ayat 2, lengkap dengan maknanya.
Diketahui, berdasarkan hasil sidang isbat Kemenag, 10 Dzulhijjah 1446 H atau Hari Raya Idul Adha jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Setiap kali menjelang Idul Adha, umat Islam di seluruh dunia kembali diingatkan akan pentingnya berkurban.
Ibadah ini bukan hanya sekadar menyembelih hewan, tetapi merupakan bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Adapun salah satu dalil kuat yang menjadi landasan ibadah kurban adalah perintah berkurban pada surat Al Kautsar ayat 2 yang berbunyi:
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢
fa shalli lirabbika wan-har
Artinya: "Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah" (QS. Al-Kautsar: 2).
Ayat ini mengandung makna mendalam tentang kepatuhan dan rasa syukur atas nikmat Allah SWT.
Bagi umat Islam yang mampu secara finansial, maka diwajibkan untuk melaksanakan kurban.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW: "Barang siapa yang memiliki kemampuan namun tidak berkurban, maka janganlah ia mendekati tempat salat kami" (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
Baca juga: Tata Cara dan Waktu Penyembelihan Hewan Kurban, Lengkap dengan Bacaan Doanya
Ini pun sejalan dengan semangat perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.
Makna dan Tafsir Perintah Berkurban pada Surat Al Kautsar Ayat 2
Melansir laman Baznas, perintah berkurban pada surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya sekadar anjuran, tetapi juga perintah langsung dari Allah SWT kepada Rasulullah SAW, dan secara umum kepada seluruh umat Islam.
Menurut tafsir Ibnu Katsir, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 merupakan bentuk syukur atas nikmat yang luar biasa.
Dalam konteks ini, nikmat tersebut adalah al-Kautsar itu sendiri, yaitu limpahan kebaikan dari Allah.
Tafsir Al-Jalalain juga menekankan bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menegaskan dua bentuk ibadah utama: salat dan kurban.
Ini menunjukkan betapa pentingnya kurban sebagai bentuk ibadah fisik dan sosial.
Selain itu, para ulama seperti Imam Qurtubi menjelaskan bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 adalah bentuk pembeda antara umat Islam dan kaum musyrikin.
Kurban menjadi simbol tauhid dan keikhlasan kepada Allah.
Dengan memahami tafsir ini, kita bisa menyadari bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya kewajiban tahunan, melainkan bentuk nyata kecintaan dan ketaatan kepada Allah SWT.
Baca juga: Berapa Harga Kambing Kurban 2025? Ini Rincian di Beberapa Wilayah
Kaitan Perintah Berkurban Surat Al Kautsar Ayat 2 dengan Sejarah Kurban
Perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2, memiliki akar kuat dari kisah Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya sebagai bentuk ketaatan.
Dalam Surah Ash-Shaffat ayat 102-107, Allah menceritakan kisah Nabi Ibrahim yang diperintahkan untuk menyembelih Ismail.
Kisah ini menjadi dasar pelaksanaan kurban dan memperkuat makna dari perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2.
Dengan turunnya Surah Al-Kautsar, Allah menegaskan kembali pentingnya kurban dalam syariat Islam.
Perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menjadi bentuk lanjutan dan peneguhan dari ketaatan Nabi Ibrahim.
Selain itu, kurban juga menjadi syariat universal yang dilakukan oleh umat terdahulu.
Maka, perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 menegaskan kesinambungan ajaran tauhid dari generasi ke generasi.
Melalui kisah dan sejarah ini, kita bisa melihat bahwa perintah berkurban surat Al Kautsar ayat 2 bukan hanya perintah biasa, tapi mengandung nilai historis dan spiritual yang sangat tinggi.
(Tribunnews.com/Latifah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.