Pamer Capaian Pemerintah di Sektor Pangan, Politisi Gerindra Cerita Kemiripan Prabowo dan Erdogan
Cara yang dilakukan pemerintah yakni memutus mata rantai tengkulak, dan Bulog mengambil langsung hasil panen petani dengan harga yang sudah ditetapkan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Gerindra, Hendarsam Marantoko menyampaikan Presiden Prabowo Subianto mencoba memenuhi kebutuhan primer masyarakat Indonesia, khususnya soal pangan.
Hendarsam bahkan membandingkan Prabowo dengan Presiden Turkiye, Recep Tayyip Erdogan.
Awalnya, dia menjelaskan capaian pemerintah di bidang pangan.
"Akselerasi daripada pemerintahan di 6 bulan pertama ini langsung terlihat real. Yang paking dekat di sektor pangan saat ini kita surplus 40 juta beras. Ini memecahkan rekor kurang lebih 67 tahun, itu hanya dalam waktu 6 bulan saja," kata Hendarsama dalam diskusi daring, Sabtu (31/5/2025).
Hendarsam menyebut cara yang dilakukan pemerintah yakni memutus mata rantai tengkulak, dan Bulog mengambil langsung hasil panen petani dengan harga yang sudah ditetapkan.
Baca juga: Mentan Amran Ungkap Ada Perusahaan RI Siap Ekspor 24 Ribu Ton Beras ke Malaysia
"Karena hal yang paling mendasar dari sebuah bangsa ini adalah perut," kata dia.
Dia lalu menceritakan bagaimana diskusi dengan mahasiswa Indonesia di Turkiye, khususnya soal inflasi di Turkiye yang mencapai ribuan persen.
"Erdogan tak peduli dengan inflasi. Di sana inflasi sampai 1000 persen, itu gila. Tapi dia tidak peduli, karena dia cadangan pangan cukup, bisa swasembada sendiri, sehingga dia tidak tergantung dengan dolar," kata dia.
"Itu salah satu mungkin karena Pak Prabowo tahu secara holistik bagaimana sejarah-sejarah bangsa di dunia, dan bagaimana bangsa-bangsa di dunia ini bekerja. Itu perbedaan beliau dengan para pemimpin sebelumnya," tandasnya
Sebelumnya, Pemerintah mencatatkan sejarah baru dalam tata kelola pangan nasional. Untuk pertama kalinya stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka fantastis 4 juta ton.
Berdasarkan laporan real-time pada Kamis, 29 Mei 2025 pukul 21.41 WIB, serapan setara beras oleh Bulog mencapai 2.407.257 ton dan total stok beras nasional resmi tercatat sebesar 4.001.059 ton.
Angka ini menjadi simbol konkret keberhasilan kolaborasi nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan mensejahterakan petani Indonesia.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi terhadap capaian ini.
“Saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh petani Indonesia, Komisi IV DPR RI, TNI, Polri, Kejaksaan, Gubernur, Bupati, Kepala Dinas Pertanian, PIHC, Perum Bulog, para pengamat, akademisi, pelaku usaha penggilingan, penyuluh pertanian lapangan (PPL), dan para media. Semua pihak telah bekerja bahu-membahu hingga Indonesia mencapai cadangan beras terbesar dalam sejarah,” ungkap Mentan Amran di Jakarta, Jumat (30/5/2025).
Mentan menyebut capaian spektakuler ini tak lepas dari gagasan besar Presiden Prabowo Subianto, yang secara konsisten mendorong berbagai terobosan strategis melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) untuk memperkuat produksi dan memudahkan petani dalam berusaha tani.
BBM Langka di SPBU Swasta, Prabowo Panggil Bos Pertamina: Katanya Tak Ada Monopoli |
![]() |
---|
Bapanas Waspadai Ketersediaan dan Harga Pangan Pokok Jelang Akhir Tahun |
![]() |
---|
Rekam Jejak 7 Jenderal Purn DKP 1998 yang Berhentikan Prabowo dari TNI, Djamari Jadi Menko Polkam |
![]() |
---|
5.360 Anak Keracunan MBG, Program Unggulan Prabowo—Istana Akui Kelalaian: Kami Minta Maaf |
![]() |
---|
Haidar Alwi Institut Minta Tim Reformasi Polri Lebih Fokus pada Reformasi Kultural |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.