Sabtu, 4 Oktober 2025

Ijazah Jokowi

Kader PSI Dian Sandi Selesai Diperiksa di Polda Metro Jaya Soal Ijazah Jokowi: Serius Ini Barang

Kader PSI Dian Sandi Utama kembali menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025). Ia menilai polisi serius mengusut kasus ijazah Jokowi.

Tribunnews.com/ Alfarizy
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025). Dian akan menjalankan pemeriksaan lanjutan terkait unggahan ijazah Jokowi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, telah menyelesaikan pemeriksaan lanjutan di Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (28/5/2025).

Dalam kedatangannya kali ini, Dian Sandi telah menyerahkan dua flashdisk berisi dokumen tambahan kepada penyidik.

Politikus asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu diperiksa terkait pelaporan tudingan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

“Kedatangan saya ini bisa juga jadi tanda ya bahwa ini memang serius barang ini. Karena saya pun yang bukan terlapor maupun pelapor, saya sudah diminta keterangan berkali-kali kan?" ujar Dian Sandi usai pemeriksaan.

"Tapi tadi itu saya keterangan verbal untuk melengkapi keterangan-keterangan saya sebelumnya,” lanjut dia.

Baca juga: Roy Suryo Tak Percaya Ijazah Jokowi Asli hingga Ingin Laporkan Penyidik, Jokowi: Mau Percaya Siapa?

Dian menyebutkan dokumen dan bukti digital yang dibawa hari ini merupakan pelengkap dari pemeriksaan sebelumnya.

Seperti diketahui, dia sebelumnya sudah sempat datang ke Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan pemeriksaan pada 19 Mei 2025.

Dalam pemeriksaan ini, lanjut Dian, sebagian besar yang digali seputar laporan yang dibuat Jokowi pada 30 April 2025.

Dia juga mengaku sempat dimintai keterangan soal keterlibatannya dalam sejumlah diskusi publik, termasuk podcast dan acara televisi bersama Roy Suryo dan Rismon Sianipar.

Baca juga: Kader PSI Dian Sandi Kembali Diperiksa Polisi Soal Ijazah Jokowi, Bawa 2 Flashdisk Bukti Tambahan

“Ada, kan saya ada beberapa pertemuan lewat podcast maupun lewat TV gitu kan. Yang di situ ada pernyataan-pernyataan yang mungkin perlu digali,” ujarnya.

Saat itu, dia pun mengaku siap kooperatif memenuhi panggilan polisi agar kasus tersebut bisa segera berakhir.

"Saya tidak ada pemeriksaan lagi. Jadi, di sini pun saya menunggu perkembangan. Jadi, saya tidak bisa mengabarkan kapan (diperiksa lagi- red)," ucapnya.

Di pihak lain, Bareskrim Polri pun telah selesai melakukan uji laboratorium forensik (labfor) terhadap ijazah sarjana Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Jokowi.

Uji labfor dilakukan menyusul adanya pengaduan masyarakat oleh Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana. 

Dirtipidum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyampaikan bahwa dari hasil uji labfor ijazah Jokowi dinyatakan keaslian dokumen tersebut.

Pengecekan berdasarkan dari bahan kertas, pengaman kertas, bahan cetak, tinta tulisan tangan, cap stempel, dan tinta tanda tangan dari dekan dan rektor.

"Dari peneliti tersebut maka antara bukti dan pembanding adalah identik atau berasal dari satu produk yang sama," ucap Djuhandani dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (22/5/2025).

Pihak kepolisian juga telah memeriksa total 39 saksi yang terdiri dari berbagai pihak di Fakultas Kehutanan UGM hingga teman Jokowi selama menempuh studi. 

"Bahwa terhadap hasil penyelidikan ini telah dilaksanakan gelar perkara untuk memperoleh kepastian hukum tidak ditemukan adanya tindak pidana," ucap dia.

Atas hal tersebut, Bareskrim Polri pun menghentikan proses penyelidikan laporan dugaan ijazah palsu Jokowi.

Penyelidikan sebelumnya dilakukan Bareskrim berdasarkan laporan berupa pengaduan masyarakat (dumas) atas nama pengadu Ketua Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) Eggi Sudjana.

"Penyelidikan ini bukan sekadar menjawab Dumas tapi juga memberikan pemahaman ke masyarakat terkait fakta yang didapat," ucapnya.

Pihak kepolisian telah melakukan uji laboratorium forensik ijazah Jokowi di SMAN 6 Solo dan Fakultas Kehutanan UGM.

Hasilnya penyelidik mendapatkan dokumen asli ijazah sarjana kehutanan nomor 1120 atas nama Joko Widodo dengan NIM 1681KT Fakultas Kehutanan UGM pada tanggal 5 November 1985.

"Dokumen ijazah Jokowi diuji secara laboratoris berikut sampel pembanding dari tiga rekan pada masa menempuh perkuliahan di fakultas kehutanan UGM Uji pembuktian dilakukan dengan pembandingan produk yang sama di mana hasilnya identik," katanya.

Mabes Polri berharap situasi negara ini menjadi semakin tenang setelah adanya jawaban pasti mengenai polemik ijazah palsu yang berkembang di tengah masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved