Judi Online
Budi Arie Dicecar soal Tudingan Partai Mitra Judol, Anggota DPR PDIP: Jangan Fitnah Partai Kami
Budi Arie meminta jangan memfitnah adanya partai di DPR yang berbisnis judi online. Hal ini disampaikan anggota DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PDIP, Darmadi Durianto, mencecar Menteri Koperasi (Menkop), Budi Arie Setiadi, saat rapat kerja (raker) membahas terkait Koperasi Merah Putih di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (26/5/2025).
Salah satu yang ditanyakan dalam rapat tersebut oleh Darmadi ke Budi Arie terkait pernyataan soal adanya partai politik (parpol) di DPR yang berbisnis judi online (judol).
Adapun Budi Arie menjuluki parpol tersebut sebagai "Partai Mitra Judol".
Mulanya, Darmadi bertanya ke Budi Arie soal keefektifan adanya Koperasi Merah Putih bagi perekonomian masyarakat.
Dia pun menyayangkan ketika adanya program tersebut tetapi tidak disosialisasikan dengan baik ke masyarakat, maka justru mengalami kegagalan.
"Ini poin penting, jangan-jangan hasil dari musyawarah ini semuanya baik. Apa yang terjadi? Nanti Koperasi Merah Putih karena dasarnya tidak bagus dan orang tidak tersosialisasi dengan baik, maka gagal."
"Jadi hanya kopdes ini hanya jadi macan ompong. Nanti jadi sejenis kelinci percobaan di mana rakyat dan warga desa diuji coba," katanya kepada Budi Arie, dikutip dari YouTube TV Parlemen.
Darmadi pun mengungkapkan, program Koperasi Merah Putih ini tidak tersosialisasi dengan baik.
Pasalnya, pemerintah tidak menjelaskan secara gamblang terkait teknis dari program tersebut.
Baca juga: PDIP Ultimatum Budi Arie Cabut Pernyataan yang Seret Nama Budi Gunawan Terkait Judi Online
Alhasil, masyarakat pun bertanya-tanya terkait program itu lantarna tidak ada sosialisasi yang masif dari pemerintah.
"(Koperasi Merah Putih) Ini dananya dari mana? Digaji atau tidak? Kalau lahannya nggak ada bagaimana? Banyak yang bingung sebetulnya."
"Tapi Bapak (Budi Arie) dengan gagah berani mengatakan di sini, sudah maju terus 45.000 (koperasi) sebentar lagi 50.000. Apa nggak diukur bertahap saja? Agar nggak sekedar menyedot uang rakyat," tutur Darmadi.
Darmadi menilai Budi Arie tengah panik dengan janjinya soal program Koperasi Merah Putih ini.
Sehingga, sambungnya, Budi Arie menuding bahwa ada parpol di DPR yang berbisnis judol.
"Jangan panik kemudian karena kepanikan, bapak lari kemana-mana. Apalagi bapak sekarang tidak tenang kan pikirannya karena diserang sana-sini."
"Tapi kalau tenang jangan fitnah sana-sini. Jangan fitnah partai kami pak, ini tidak bagus," tuturnya.
Darmadi mengungkapkan tudingan Budi Arie tersebut memperlihatkan dirinya panik karena program Koperasi Merah Putih dinilai bakal tidak berjalan baik.
Dia pun meminta jika memang Budi Arie merasa tidak mampu untuk memenuhi target 80.000 Koperasi Merah Putih berdiri, maka bisa melaporkannya ke Presiden Prabowo Subianto.
"Kalau tidak siap, bisa ngomong ke Pak Presiden. 'Kami tidak siap, Pak Presiden'. Kalau hanya kosmetik saja ini, nggak ada gunanya," tuturnya.
Budi Arie Tuding Ada Partai di Parlemen Main Judol
Sebelumnya, Budi Arie menuding ada parpol di DPR yang berbisnis judol. Dia menyebut parpol tersebut 'Partai Mitra Judol'.
Pernyataannya itu sekaligus membantah keterlibatannya dirinya dalam kasus beking situs judol yang menjerat pegawai dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dia juga mengungkapkan adanya parpol terlibat judol ketika teringat ditawari untuk
melindungi situs judi online yang akan diblokir.
Namun, ketua relawan Pro Jokowi (Projo) itu mengaku menolaknya. Adapun pihak yang menawarinya tersebut adalah partai di parlemen yang disebutnya 'Partai Mitra Judol' tersebut.
"Dulu waktu awal di Kominfo, saya digoda (berbisnis judi online). Dan mohon maaf, ternyata setelah saya ingat-ingat siapa yang meng-approach untuk damai, oh ternyata related by Partai Mitra Judol itu. Pastilah (partai parlemen)," katanya dalam program Gaspol! yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Jumat (23/5/2025).
Dia pun berharap agar semua parpol untuk bersama-sama memberantas judol demi kesejahteraan masyarakat.
"Judi online ini sangat merugikan rakyat karena yang dihisap itu darah rakyat. Karena itu, kalau kita ingin Indonesia maju, maka judi online harus segera diselesaikan di Indonesia," ujar dia.
Pada kesempatan yang sama, Budi Arie pun membantah menerima aliran dana dari membekingi situs judol tersebut.
Dia pun menantang agar seluruh rekening miliknya diperiksa oleh aparat penegak hukum.
"Mau pakai apa? pakai aja PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan). Mau pakai mekanisme apa? Pakai audit forensik, silakan saja," tuturnya.
Selain itu, Budi Arie juga menegaskan seluruh terdakwa dalam kasus beking situs judi online telah membantah memberikan sejumlah uang kepadanya meski namanya masuk dalam dakwaan.
"Bagaimana mau ada aliran dana? Mereka juga nggak bilang," tuturnya.
Budi Arie pun menduga, munculnya nama dirinya dalam dakwaan adalah wujud pembingkaian atau framing dari pihak tertentu agar masyarakat menganggap dia sebagai gembong judi online.
Padahal, dia mengklaim menjadi sosok yang paling berniat untuk memberantas judi online saat masih menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) di era kepemimpinan mantan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi).
"Ya (ada pihak) mau mem-framing bahwa judi online ini gembong saya. Padahal saya orang yang paling serius memberantas judi online," tuturnya.
Di sisi lain, Budi Arie juga mengklaim masyarakat sudah tidak percaya terkait framing dirinya adalah gembong judi online.
Dia mengatakan masyarakat saat ini menilai dirinya adalah korban fitnah.
"Masyarakat sekarang udah nggak percaya bahwa Budi Arie ini melindungi judi online, tidak percaya. Budi Arie ini korban fitnah dari orang-orang berkepentingan supaya tertutupi dari tingkah lakunya sebagai penikmat judi online," jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.