Sosok Amran Sulaiman, Menteri Prabowo Disebut Pengamat 'Mr Clean', Dinilai Bersih dari Korupsi

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, disebut sebagai Mr Clean oleh Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah.

Julukan ini disampaikan Toto sebab Amran termasuk menteri Presiden Prabowo Subianto yang memiliki rekam jejak bersih.

Tak hanya itu, Toto juga berpendapat Amran termasuk menteri yang hanya memikirkan pekerjaan, alih-alih memikirkan cara bagaimana memperkaya dirinya sendiri.

"Dia berkinerja sangat baik dan bersih dari praktik korupsi yang sekarang sudah sampai pada level akut," kata Toto, Sabtu (24/5/2025).

Lebih lanjut, Toto menyebut Prabowo membutuhkan lebih banyak sosok Mr Clean seperti Amran, di Kabinet Merah Putih.

Sebab, kata dia, semakin banyak Mr Clean di pemerintah, maka kepercayaan publik akan meningkat.

Baca juga: Mentan Amran Sulaiman Jadi Contoh, Prabowo Disebut Butuh Banyak Mr Clean di Kabinet

"Saya melihat Pak Amran sudah masuk dalam kategori itu. Tinggal bagaimana Pak Prabowo memperbanyak Mr Clean itu."

"Sebab, suka atau tidak, pemerintahan itu efektif kalau trust public-nya kuat. Semakin banyak Mr Clean, akan semakin kuat trust public dan semakin efektif pemerintahan," urainya.

Sosok Amran Sulaiman

Amran Sulaiman yang memiliki nama lengkap Andi Amran Sulaiman, lahir pada 27 April 1968 di Bone, Sulawesi Selatan.

Ia diketahui telah menjabat sebagai Menteri Pertanian sejak era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), tepatnya 27 Oktober 2014-20 Oktober 2019 dan 25 Oktober 2023-Oktober 2024.

Amran kemudian dilantik menjadi Menteri Pertanian lagi oleh Prabowo Subianto, pada Oktober 2024.

Menurut catatan Wikipedia, Amran adalah lulusan Sarjana Pertanian dari Universitas Hasanuddin tahun 1993.

Dari universitas yang sama, Amran juga meraih gelar master dan pascasarjana di bidang pertanian pada 2003 dan 2012.

Sebelum terjun ke lingkaran pemerintahan, Amran dulunya adalah karyawan di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV.

Kariernya dimulai dari bawah pada 1994, dengan menjadi Kepala Operasi Lapangan di sebuah pabrik gula.