Senin, 6 Oktober 2025

Pengamat Soroti Gaya Komunikasi Menkes Budi Gunadi: Tak Perlu Jadi Pananormal Bahkan Ramal Kematian

Kontroversi Menkes Budi Gunadi Sadikin ini, kata Hendri, jelas menambah daftar tantangan komunikasi publik yang dihadapi pemerintahan Prabowo.

Tribunnews.com/ Chaerul Umam
GAYA KOMUNIKASI MENKES - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menilai pernyataan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang mengaitkan ukuran celana jeans 33-34 dengan obesitas dan risiko kematian lebih cepat secara komunikasi publik itu tidak tepat. 

“Kalau itu dideteksi lebih dini 5 tahun sebelumnya, bisa dihindari sejak awal, jadi dia tidak akan kena stroke, tidak akan meninggal, umurnya akan panjang,” ujarnya.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan dasar untuk mencegah penyakit-penyakit tersebut meliputi pemeriksaan tekanan darah, gula darah, dan kolesterol. 

Jika hasilnya tidak sesuai, harus segera berobat ke puskesmas.

“Kalau di atas batas normal jangan panik, cepat datang ke Puskesmas, dikasih obat gratis, benar-benar gratis,” tutur Budi.

Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan, yakni cek lingkar perut atau Indeks Masa Tubuh (IMT). 

Batas aman lingkar perut pria 90 cm, sementara untuk wanita 80 cm. 

Jika melebihi batas, harus segera dikontrol. Sebab, lemak perut bila berlebihan akan memicu masalah kesehatan yang serius seperti serangan jantung.

“Paling mudah dilihat dari ukuran celana, kalau lebih dari 34 sudah obesitas, kalau 31-32 masih boleh,” imbuhnya.

Budi juga menyampaikan bahwa masyarakat sehat berkaitan erat dengan visi Indonesia maju pada 2045. 

Saat itu, Indonesia diperkirakan menjadi negara maju, dengan salah satu kriterianya adalah pendapatan per kapita penduduk Indonesia mencapai Rp 15 juta per bulan. 

Agar cita-cita tersebut terwujud, seluruh penduduk harus sehat.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved