Kamis, 2 Oktober 2025

Cerita Habibie usai Gantikan Soeharto Jadi Presiden: Ada Info Mau Diracun, Ditarget 'Pasukan Liar'

Mantan ajudan Habibie menceritakan beberapa ancaman yang dialami Presiden ke-3 RI tersebut sesaat setelah menggantikan Soeharto.

Dokumen Kompas
SERANGAN KE HABIBIE - BJ Habibie, Kamis (21/5/1998), mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI yang baru di Jakarta, disaksikan presiden sebelumnya, Soeharto. Mantan ajudan Habibie, TB Hasanuddin menceritakan beberapa ancaman yang dialami Presiden ke-3 RI tersebut sesaat setelah menggantikan Soeharto seperti akan diracun hingga penyerangan oleh kelompok bernama 'pasukan liar'. 

"Saya cicipi sedikit juga. Mudah-mudahan saja saya tidak keracunan. Saya ini perisai hidup, mau bagaimana? ajudan kan fungsinya seperti itu," jelasnya.

Gangguan keamanan terhadap Habibie ternyata tidak hanya sampai situ saja. Ternyata, kata Hasanuddin, ada informasi penyerangan oleh 'pasukan liar'.

Setelah ada informasi tersebut, Hasanuddin mengatakan anak dari Habibie dijemput dan diantarkan ke Istana Kepresidenan.

"Malam-malam lagi nih, ada informasi 'pasukan liar' sehingga atas perintah para senior, itu putra-putri (Habibie) supaya ngumpul di Istana dan mendapat pengawalan lebih khusus," jelasnya.

"Walaupun putra-putri Pak Habibie (mengatakan) 'ngapain om, kan saya nggak ikut politik?" sambung Hasanuddin.

Tak sampai di situ, Hasanuddin mengatakan ada pasukan lain bernama 'pasukan khusus' yang diisukan akan menyerang langsung kediaman Habibie.

Lantas, dirinya khawatir bahwa kedua pasukan tersebut mencoba menyerang Habibie.

Akhirnya, Hasanuddin pun berinisiatif tidur di depan pintu kamar Habibie demi menjaga sang Presiden dari isu serangan 'pasukan liar'. Dia mengaku tidur dengan beralaskan tikar.

Bahkan, ketika tidur, Hasanuddin sampai masih membawa senjata miliknya yang diletakkan di atas dadanya.

"Ya sudah, ini pintu (kamar) Pak Habibie, saya buka tikar, ya sudah saya pakai bantal dan tidur di sana. Bawa AK."

"Maksud saya kalau ada 'pasukan liar', paling tidak ngelewati saya dulu lah ya," cerita Hasanuddin.

Ternyata, inisiatif Hasanuddin itu tidak diketahui Habibie. Namun, dia tidak memberitahu ke Habibie bahwa dirinya tidur di depan pintu kamarnya karena ada isu serangan dari 'pasukan liar'.

Hasanuddin mengungkapkan baru menceritakan soal isu 'pasukan liar' itu ke Habibie saat sang Presiden sudah sampai ke kantornya.

"Saya ceritakan (ke Habibie) ada informasi 'pasukan liar'. (Habibie bertanya) 'Terus gimana?'. Selesai pak, bisa diatasi, cuma saya berjaga-jaga saja," ujar Hasanuddin.

Hasanuddin menduga ada berbagai isu serangan tersebut karena Habibie dianggap bagian dari rezim Orde Baru.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

 

 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved