Senin, 29 September 2025

Cerita Habibie usai Gantikan Soeharto Jadi Presiden: Ada Info Mau Diracun, Ditarget 'Pasukan Liar'

Mantan ajudan Habibie menceritakan beberapa ancaman yang dialami Presiden ke-3 RI tersebut sesaat setelah menggantikan Soeharto.

Dokumen Kompas
SERANGAN KE HABIBIE - BJ Habibie, Kamis (21/5/1998), mengucapkan sumpah sebagai Presiden RI yang baru di Jakarta, disaksikan presiden sebelumnya, Soeharto. Mantan ajudan Habibie, TB Hasanuddin menceritakan beberapa ancaman yang dialami Presiden ke-3 RI tersebut sesaat setelah menggantikan Soeharto seperti akan diracun hingga penyerangan oleh kelompok bernama 'pasukan liar'. 

TRIBUNNEWS.COM - Cerita tak biasa terjadi sesaat setelah pergantian Soeharto ke BJ Habibie sebagai Presiden RI pada tahun 1998 lalu.

Pasalnya, sehari setelah menjadi Presiden ke-3 RI, BJ Habibie justru diinfokan akan diracun.

Cerita ini disampaikan oleh mantan ajudan Habibie, TB Hasanuddin.

Hasanuddin yang saat ini menjadi anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP, mengatakan informasi Habibie akan diracun diperolehnya dari Kepala Badan Koordinasi Intelijen atau BAKIN (saat ini Badan Intelijen Negara atau BIN) saat itu, Letjen TNI Zaini Azhar Maulani.

"Malam-malam (Maulani) menyampaikan 'Hasanuddin hati-hati!', (Hasanuddin menjawab) siap ada apa jenderal?', 'Pak Habibie mau diracun'," katanya dikutip dari program BRIGADE Podcast yang ditayangkan di YouTube Kompas.com, Rabu (14/5/2025).

Setelah menerima informasi tersebut, Hasanuddin diperintah oleh Maulani untuk melakukan tindakan preventif agar Habibie tidak diracun.

Kemudian, Hasanuddin memanggil juru masak kepresidenan untuk mengganti lokasi pembelian bahan makanan untuk hidangan Habibie.

Namun, menurutnya, juru masak sempat menolak permintaan tersebut.

Hanya saja, Hasanuddin kembali memaksa agar tempat pembelian bahan makanan untuk hidangan Habibie diganti.

Baca juga: Pertunjukan Teater “Kartini” Meriahkan Hari Kartini di Wisma Habibie-Ainun

Setelah itu, dia pun memutuskan agar juru masak membeli bahan makanan dengan lokasi yang acak.

"Saya nggak (memberitahu) bahwa itu akan ada peracunan. Jadi sudah ikuti saya saja, kita belanja secara acak, jangan ke langganan," katanya.

Kemudian, Hasanuddin mengubah SOP yaitu larangan orang lain masuk ke dapur dan saat membawa bahan makanan untuk dimasak, harus dikawal.

Lalu, dia pun melaporkan perubahan SOP untuk memasak makanan Habibie tersebut ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Namun, sebagai ajudan, Hasanuddin tetap memeriksa sendiri makanan yang dihidangkan ke Habibie.

Bahkan, demi membuktikan ada racun atau tidak, dirinya mencicipi makanan Habibie tersebut.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan