Minggu, 5 Oktober 2025

Ibadah Haji 2025

Sudah Jual Mobil hingga Gelar Syukuran tapi 106 Calon Jemaah Haji dari Cirebon Ini Gagal Berangkat

Tak terbayangkan bagi 106 calon jemaah haji asal Kabupaten Cirebon, harapan mereka bisa menunaikan ibadah di Tanah Suci, pupus.

Tribunnews.com/ Dewi Agustina
TANAH SUCI - Suasana jemaah haji melaksanakan umrah wajib di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Minggu (11/5/2025). Sementara, 106 calon jemaah haji asal Kabupaten Cirebon, gagal berangkat haji. 

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, gigit jari karena keberangkatannya untuk menunaikan ibadah haji tahun 2025 ini ditunda hingga dua kali.

Padahal, Pathul Bahri sudah telanjur menggelar acara pelepasan bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) Lombok Tengah di Masjid Agung Praya.

Awalnya Pathul Bahri dijadwalkan berangkat pada Jumat (2/5/2025) bersama Kloter 3 calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), tetapi gagal karena visanya belum terbit.

Pathul Bahri dan istrinya, Baiq Nurul Aini, kembali dijadwalkan untuk ikut penerbangan dari bandara dengan Kloter 6 yang berisi CJH dari Lombok Tengah pada Kamis, (8/5/2025).

Namun lagi-lagi, keberangkatannya ke Tanah Suci Makkah ditunda dan harus menunggu keberangkatan Kloter 8 bersama CJH Kabupaten Sumbawa dan Kabupaten Bima, NTB, pada Minggu (11/5/2025).

Fenomena Gagal Berangkat

Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan adanya tren gagal berangkat haji yang cukup signifikan menjelang musim haji 2025.

 Tercatat, sekitar 800 hingga 1.200 jemaah haji gagal berangkat setiap tahunnya.

Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Hilman Latief, menyatakan bahwa meskipun pelunasan biaya ibadah haji reguler (BIPIH) telah mencapai lebih dari 212 ribu orang. 

Namun, ada risiko beberapa jemaah tidak dapat berangkat karena faktor-faktor yang tidak terduga. 

“Tren pembatalan atau kegagalan berangkat haji rata-rata berkisar antara 800 hingga 1.200 orang per tahun,” ujar Hilman dalam Rapat Kerja Bersama Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/4/2025).

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kemenag menginstruksikan provinsi-provinsi dengan cadangan jemaah yang kurang, seperti Banten, Sumatera Selatan, dan Gorontalo, untuk mempersiapkan daftar cadangan. 

Jika ada jemaah yang mengundurkan diri atau gagal berangkat, kata dia, provinsi-provinsi tersebut sudah memiliki pengganti yang siap untuk mengisi kursi kosong tersebut.

Dalam situasi ini, menurutnya, cadangan jemaah haji menjadi penting agar kuota haji yang sudah tercatat dapat terisi penuh.

Sebab, banyak jemaah yang telah menunggu lama untuk melaksanakan ibadah haji. 

"Kami sudah siap berkoordinasi dengan beberapa provinsi diantaranya di Banten mungkin ada menambah, kemudian Sumatera Selatan, dan kemudian juga Gorontalo," jelasnya.

Di sisi lain, pihak Kemenag juga memperketat proses pemeriksaan kesehatan dan verifikasi dokumen untuk meminimalkan risiko pembatalan pada saat-saat terakhir.

Sumber: Tribun Jabar

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved