Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Eks Anak Buah Tewas dalam Ledakan Amunisi di Garut, Jenderal Purn Dudung: 3 Minggu Lalu Kami Ngobrol
Eks KSAD Jenderal TNI Purn Dudung Abdurachman mengenang sosok anak buahnya, Kolonel Cpl Antonius Hermawan, yang tewas karena ledakan amunisi di Garut.
Penulis:
Rakli Almughni
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan Nasional sekaligus mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman, menyebut satu dari empat prajurit TNI korban tewas akibat ledakan amunisi di Garut, Jawa Barat, adalah mantan anak buahnya di Markas Besar TNI Angkatan Darat (Mabesad).
Mantan anak buah Dudung tersebut yakni Kolonel Cpl Antonius Hermawan, Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Pusat Peralatan TNI AD.
Kolonel Antonius Hermawan tewas terkena ledakan saat pemusnahan amunisi kedaluwarsa di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupate Garut, Senin (12/5/2025).
Sementara itu, tiga anggota TNI lain yang tewas juga bertuga di Gupusmu III Puspalad, yakni Mayor Cpl Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo, dan Pratu Aprio Setiawan.
Dudung menyampaikan, Antonius Hermawan menjadi anak buahnya saat dirinya masih mengemban jabatan sebagai Komandan Detasemen Markas (Dadenma) Mabesad pada 2015.
Kala itu, Antonius Hermawan menduduki posisi sebgai Dansat Harpal.
Mendengar kabar Kolonel Antonius Hermawan meninggal, Dudung Abdurachman pun melayat ke rumah duka.
"Semalam saya melayat ke rumah duka, karena memang korban, Kolonel Cpl Antonius, itu mantan anak buah saya pada saat saya Dandim Mabes TNI, beliau sebagai Dansat Harpal," kata Dudung, dikutip Tribunnews dari program Kompas Petang di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Cerita Orang Tua Kolonel Antonius Hermawan Syok Tahu Putranya Meninggal: Anaknya Masih Umur 6 Tahun
Mantan Pangdam Jayakarta itu mengaku cukup dekat dengan Antonius Hermawan.
Bahkan, ia masih sempat bertemu dan berbincang-bincang dengan Kolonel Antonius pada 3 minggu yang lalu.
"Kami cukup dekat, dan 3 minggu lalu kami ketemu ngobrol-ngobrol," kata Dudung.
Akan tetapi, Dudung tak sempat melihat jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan lantaran masih berada di Garut.
"Kemudian saat itu jenazah masih berada di Garut, sehingga saya tidak sempat ketemu, dan rencananya dibawa ke Jogja," kata Dudung.
Dudung menjelaskan, pemusnahan amunisi kedaluwarsa ini sudah berhasil di lubang 1 dan lubang 2, sedangkan pada lubang 3 dalam rangka pemusnahan detonator.
"Jadi detonator dimasukkan ke dalam drum, ada dua drum, kemudian lubang itu sudah digali. Rencananya itu tadinya biasanya akan gunakan air laut, karena itu prosesnya biasanya lebih cepat," kata dia.
Sumber: TribunSolo.com
Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai |
---|
Komnas HAM Ungkap Fakta Warga Sempat Adu Mulut dengan TNI Sebelum Ledakan Amunisi di Garut |
---|
Lahan Pemusnahan Amunisi di Garut Merupakan Kawasan Konservasi, Ledakan Ganggu Ekosistem Lokal |
---|
Upah Rp 150 Ribu, Warga yang Bantu TNI Musnahkan Amunisi Belajar Otodidak dan Tidak Terverifikasi |
---|
Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.