Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Cerita Sekuriti Soal Sosok Kolonel Cpl Antonius Hermawan: Orangnya Dermawan, Tidak Pernah Marah
Agung mengenang almarhum sering memberikan uang rokok dan makan. Setiap kali almarhum kembali ke rumahnya hanya sebatas bertegur sapa.
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Kolonel Cpl Antonius Hermawan korban tragedi kecelakaan ledakan amunisi dikenal sosok yang jarang berada di rumah.
Hal itu disampaikan Agung, petugas sekuriti kediaman almarhum di Seruni Hills jalan Swadaya 3 RT 4 RW 06 Desa Jatiranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi, Selasa (13/5/2025).
Baca juga: Anggota Komisi I: Peristiwa Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut Harus Jadi Perhatian Panglima TNI
Menurutnya, almarhum tidak berada di rumah karena kesibukannya sebagai perwira menengah (Pamen) TNI.
Antonius diketahui baru satu tahun menjabat sebagai Kepala Gudang Pusat Amunisi 3 Puspalad TNI AD.
Baca juga: Sempat Terhenti, TNI Lanjut Menyisir dan Investigasi Insiden Pemusnahan Amunisi Afkir di Garut
"Yang saya tahunya beliau dua tahun dinas di Papua kemudian lanjut di Ambon," kata Agung.
Sebagai petugas keamanan, Agung tidak mengenal dekat sosok almarhum.
Setiap kali almarhum kembali ke rumahnya hanya sebatas bertegur sapa.
Agung mengenang almarhum sering memberikan uang rokok dan makan.
"Orangnya dermawan tidak pernah marah-marah ke kami (sekuriti) yang pasti mah baik," ucapnya.
Lingkungan tempat tinggal almarhum disebut Agung mayoritas dihuni perwira TNI.
Suasana rumah yang tergolong elite ini sedikit tertutup antar para tetangganya.
Di setiap garasi rumah pun tampak ada dua mobil yang terparkir.
Tribunnews.com mencoba mewawancarai pengurus lingkungan namun tidak diperkenankan.
Jenazah Kolonel Cpl Antonius Hermawan korban tragedi ledakan pemusnahan amunisi telah dikirim dari rumah duka ke tempat pemakaman, Selasa (13/5/2025).
Rumah duka berlokasi di Perumahan Seruni Hills jalan Swadaya 3 RT 4 RW 06 Desa Jatiranggon, Jati Sampurna, Kota Bekasi.
Bahan Peledak Kedaluwarsa Maut di Garut
Panglima TNI Bicara Status Warga Sipil Korban Pemusnahan Amunisi di Garut: Tukang Masak dan Pegawai |
---|
Komnas HAM Ungkap Fakta Warga Sempat Adu Mulut dengan TNI Sebelum Ledakan Amunisi di Garut |
---|
Lahan Pemusnahan Amunisi di Garut Merupakan Kawasan Konservasi, Ledakan Ganggu Ekosistem Lokal |
---|
Upah Rp 150 Ribu, Warga yang Bantu TNI Musnahkan Amunisi Belajar Otodidak dan Tidak Terverifikasi |
---|
Komnas HAM: Ledakan Amunisi di Garut Sebabkan Rumah Warga hingga Masjid Rusak |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.